Madinah, Koranpelita.com
Masjid Nabawi Madinatul Munawaroh, tepatnya di Sektor Khusus di pintu 21, di situlah tumpuan harapan jamaah haji tersesat. Juga jamaah yang membutuhkan pertolongan baik medis maupun non-medis.
Petugas Pertolongan Pertama Jamaah Haji (P3JH) satu gugus tugas yang dibentuk khusus untuk memberikan pertolongan pertama untuk jamaah.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) setiap penyelenggaraan haji mendapati jamaah terpisah dari rombongan, tidak mengerti jalan menuju pondokan.
Itulah salah satu tugas yang diemban, mengantarkan jamaah ke pondokan. Mengembalikan ke rombongan atau ke di hotel tempat menginap. Sedang jamaah yang ditemukan sakit akan diantar ke klinik haji Indonesia.
Herlambang Antonian, salah satu petugas yang memberikan pelayanan kepada jamaah. Begitu nama yang tertera di seragam yang dikenakannya.
Kelelahsn terlihat mendominasi raut wajahnya. “Baru habis antar jamaah tadi,” ujarnya.
Herlambang meneguk sebotol air mineral yang mulai terasa hangat karena cuaca di sekitar Masjid yang mencapai 43°C.
Seorang dari jamaah terpisah rombongan sering terjadi di sekitar Masjid Nabawi, Madinah. Petugas bertanggung jawab mengantarkan ke pondokannya.
Herlambang salah satu petugas yang tergabung di dalamnya. “Sebenarnya banyak tugasnya. Namanya juga Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji atau P3JH. Kita tolong, baik itu medis atau nonmedis,” ujarnya.
Untuk pertolongan non medis, biasanya dia mengantar jamaah yang terpisah dari rombongannya di Masjid Nabawi. Dalam sehari, selama dia bertugas selama 8 jam, dia mengaku bisa mengantar orang sebanyak 20 jamaah.
“Itu saya pribadi yang anter. Belum teman-teman yang lain. Kalau dihitung-hitung, totalnya mencapai 50 hingga 100 orang,” jelas dia.
Dia menghitung, rata-rata dalam sehari dia berjalan kaki sejauh 15 kilometer untuk mengantar jamaah.
“Paling jauh itu saya pernah sampai 19 km. Itu saya hitung pakai handphone, mas,” kata dia.
Dia menjelaskan, ada sebuah kejadian yang membuatnya terharu hingga dirinya menangis. Seorang bapak terpisah dari rombongannya dari selepas Subuh di Masjid Nabawi hingga pukul 10.00 waktu setempat. Si bapak tampaknya lupa di mana hotelnya.
Herlambangmengantar si bapak hingga ke tiga hotel. “Di hotel ketiga, baru ketemu. Dia ketemu istrinya. Istrinya langsung nangis. Saya ikut nangis, mas. Ini sampai saya rekam di handphone saya,” katanya. (djo/mch)