Hari Kemanusiaan Internasional (World Humanitarian Day) yang akan jatuh pada tanggal 19 Agustus diperingati dengan tema kebudayaan dan kemanusiaan, melalui rangkaian acara Festival Film Kemanusiaan. Puncak Acara ini diselenggarakan di Planet Hollywood XXI, kompleks Kartika Chandra, Jakarta, baru baru ini. Acara ini sekaligus memberi penekanan bagi perayaan Hari Dunia untuk Keanekaragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan (World Day for Cultural Diversity for Dialogue and Development) yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan diperingati setiap tanggal 21 Mei.
Damien Dematra selaku founder dan director dari World Humanitarian Awards mengatakan tentang pentingnya setiap individu untuk tak henti-hentinya disadarkan akan pentingnya nilai-nilai toleransi dalam membangun kemanusiaan di tengah masyarakat yang majemuk.
“Hal ini dapat dilakukan melalui budaya dan dengan cara kreatif, di antaranya melalui film,”katanya dalam keterangannya di Jakarta,Selasa (16/7/2019).
Dalam acara pemberian penghargaan Festival Film Kemanusiaan World Humanitarian Awards juga dilakukan tayang perdana Menari: An Indonesian Dance Legacy. Rumah Produksi peraih Emmy Awards, HQ Creative, memilih Natasha Dematra sebagai sutradara film dokumenter ini, bersama-sama dengan sineas sineor Cheryl Halpern.
Pembuatan dokumenter ini dilakukan di tiga kota di Indonesia: Jakarta, Semarang, Jogja, dan Bali. Proses syuting dan paska produksi film ini sendiri berlangsung selama setahun.
Acara World Premiere ini dihadiri langsung oleh Cheryl Halpern selaku ketua HQ Creative. HQ Creative adalah rumah produksi yang berpusat di Amerika Serikat, dan terdiri dari tim yang percaya bahwa semua adalah mungkin dalam berkarya untuk memberi tujuan-tujuan sosial melalui suara-suara kemanusiaan yang otentik dan jujur.
“Mereka mengedepakan cerita kemanusiaan yang nyata dalam menelurkan karya-karya mereka,”ucap Damien.
Dalam acara perayaan Hari Kemanusiaan ini juga diumumkan film terbaik festival internasional Asia Pacific International Filmmaker & Awards (APIFA), yang dimenangkan oleh film dokumenter Remembering: The Story of Maurits Kiek.
Film dokumenter ini mengambil tema pahlawan Belanda Maurits Kiek yang berjuang bagi kemanusiaan, saat ia melihat ketidakadilan yang dilakukan oleh Nazi, di masa kependudukan Jerman selama Perang Dunia II.
Selain Cheryl Halpern, hadir sineas-sineas pemenang dari manca negara, di antaranya adalah Miya Wang (The Other Side of the World), Chen Tianyi (Miss Petunia), Yuan Fan (Miss Petunia), dan Malcolm Tan (The Inside).
World Humanitarian Awards bekerja sama dengan APIFA dan Silahturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara (Silatnas Raja Sultan Nusantara).
Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Silahturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara , Raja Samu-Samu VI De Laatste van Koning Stamboom,mengatakan ,” Kerja sama ini terjadi karena Silatnas Raja Sultan Nusantara sangat peduli dengan perjuangan kebudayaan dan kemanusiaan untuk dunia yang lebih baik, yang diperjuangkan oleh Damien Dematra,” papar Raja Samu.
Acara ini dihadiri juga oleh raja, sultan, dan ratu Indonesia anggota Silatnas Raja Sultan Nusantara dan para undangan, dan penyelenggaraan acara ini juga tak luput dari dukungan Cinema XXI.(dohan)