Ideologi Untuk Menguasai Pasar

 

Bela Beli Indonesia (2)

Bagaimana cara memulai program yang mengusung ideologi?

KAKB dan Posdaya jadi embrio untuk program lain, Posdaya jadi cord memang pemasaran ini penting diciptakan. Menguasai pasar sendiri mewadahi pasar sendiri ini penting.

Kalau hari ini tanpa ideologi, produk sendiri pasti tidak terpilih. Posdaya membuat produk sendiri sampai berdarah-darah pasti tidak terpilih. Kalau tidak ada nyanyian ideologi. Untuk itu  karena butuh pengurbanan Posdaya, KAKB, Koperasi  dan UMKM ini.

Ada mitra kulakan yang membimbing, koperasi yang sudah bagus beli Aflamart jadi ada peningkatan. Alfamart yang jaraknya kurang satu kilo meter kita beli Alfamar dan jadi toko milik rakyat (Tomira). Posdaya yang sudah mampu beli Alfamart. Produk Posdaya ada di dalamnya, Tomira produk lokal hari ini harus berpikir pasar. Posdaya memberi kejuatan besar jadi produsen di negeri sendiri ideologi jadi panglima   besar untuk menguasai pasar memang butuh pengurbanan.

Pahlawan berani mengatakan menyerahkan nyawanya untuk membela bangsa dan negaranya. Kita dituntut untuk mengatakan membela produk sendiri, untuk mengatakan lebih baik kelaparan daripada menggunakan produk asing. Lebih baik menggunakan produk sendiri yang dihasilkan di dalam negeri.

 

Bagaimana mengajak masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri?

Masyarakat senang sekali, masyarakat kalau diajak. Mari kita melakukan usaha masyarakat responnya luar biasa. Masyarakat di Jawa ini tidak di tempat lain  yang lebih suka panen daripada budidaya. Tebang saja, di luar Jawa begitu. Posdaya mau pelihara ayam, kambing, bikin telur asin. Masyarakat mau, tinggal memajukan.

Masyarakat itu asalnya tidak memiliki jiwa entrepreuner, dua persen saja dari setiap 100 orang dua menjadi entreupreuner sudah baik.    Yang lain jiwanya kuli saya tak kerja saja yang memasarkan, tapi kalau produksinya sudah banyak mengeluh, pak nyuwun tulung ditumbasi.

Masyarakat Samigaluh memproduksi Teh Suroloyo, kita harus memikirkan langkah selanjutnya setelah produksinya bagus, memikirkan pasarnya.  Marilah kita masyarakat bagus produknya, kalau Posdaya bisa pasarkan gak ya, gak lucu.

Pekerjaan selanjutnya sustainabelity, memberikan multiplayer  efek, Batik Geblek Renteng dilombakan berhasil membuat produksi kita pasarkan, melalui SKPD seragam dilanjutkan seragam sekolah yang menjadi pasar. Kita urus Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) akhirnya sebulah 2.000 yard, sekarang 35.000 yard dikuasai pasarnya, produksinya menjadi bagus.

Itu salah satu contoh ideologi untuk menguasai pasar. Termasuk Airku, untungnya tak ke Perancis, saya olah airmu saya kemas tukunen, batine di bawa ke Perancis. Keren-keren, idiologi sebagai bumbu untuk menguasai pasar, batik.

 

 

About redaksi

Check Also

PNS Kodiklatal Surabaya Gelar Aksi Donor Darah dalam Rangka HUT KORPRI ke-53 Tahun 2024

Surabaya, koranpelita.com Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-53 Tahun 2024, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca