Sorong, Koranpelita. Com
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III Laksamana Muda TNI Ariawan, S.E., M.M., menegaskan bahwa secara geografis Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis, hal ini memberikan peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi bangsa indonesia. Peluang tersebut antara lain sebagai jalur komunikasi dan lalu lintas perdagangan dunia yang menghubungkan belahan bumi bagian barat dan timur serta bumi bagian utara dan selatan. Sedangkan tantangan geografisnya adalah Indonesia harus mampu menjaga keamanan baik keamanan masyarakat, keamanan maritim maupun keamanan nasional yang berujung pada terjaganya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penegasan tersebut dikemukakan Pangkoarmada III pada pada saat memberikan pengarahan dan tatap muka dengan seluruh prajurit Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon di gedung Dr. J. Leimena Lantamal IX, Halong, Baguala, Kota Ambon, Maluku, Kamis (4/7).
Pada kesempatan ini juga hadir Komandan Guspurla Koarmada III Laksma TNI Rahmad Wahyudi, Komandan Lantamal IX Ambon Laksma TNI Antongan Simatupang dan sejumlah Asisten Pangkoarmada III.
Menurut Pangkoarmada III bahwa kompleksitas dan dinamika perkembangan lingkungan strategis tersebut serta berbagai spektrum ancaman dan tantangan inilah, yang mendasari pemikiran TNI dalam mengembangkan organisasi, khususnya ke arah timur. Perencanaan strategis TNI ke depan mengutamakan sinergitas dan interoperabilitas TNI, sehingga pembentukan satuan TNI yang baru di wilayah Indonesia Timur dilaksanakan serentak meliputi Divisi Infantri-3/Kostrad, Koarmada III, Koopsau III dan Pasmar-3.
Adanya satuan-satuan TNI yang baru tersebut, secara dimensi ruang memenuhi unsur kematraan lengkap, maka diharapkan Koarmada III bekerja secara sinergis dan interoperable menghadapi segala bentuk ancaman serta mampu memitigasi persoalan di wilayah Indonesia timur secara cepat dan tepat.
Searah kebijakan tersebut, Pangkoarmada menegaskan bahwa Lantamal IX sebagai komando pelaksana dukungan Koarmada III dimana wilayah kerjanya sepanjang Alki (Alur Laut Kepulauan Indonesia) III dan berbatasan langsung ke arah selatan dengan negara tetangga dituntut dapat mendukung tugas pokok Koarmada III.
Hal ini tentunya membawa konsekuensi bagi personel Lantamal IX Ambon semakin profesional bertindak dan menangani berbagai pelanggaran di wilayah perbatasan, baik itu berupa pelanggaran terhadap batas wilayah laut, illegal logging, illegal fishing, illegal mining maupun kegiatan illegal lainnya serta mampu melaksanakan pengamanan terhadap pulau-pulau terdepan /terluar di wilayah kerja Lantamal IX Ambon.
Dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya sengketa wilayah dan tindak kejahatan lintas negara, maka Koarmada III menggelar operasi di wilayah perbatasan laut secara berkelanjutan sepanjang tahun.
“Operasi yang dilaksanakan antara lain operasi intelijen dan pengamanan perbatasan, baik di darat maupun di laut dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Koarmada III guna menegakkan hukum dan kedaulatanNKRI,”tegasnya.(ay)