Banjarbaru, Koranpelita.com
Demi meningkatkan wawasan pelajar atas potensi kepariwisataan yang ada di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan (Kalsel), Dinas Pariwisata menggelar pelatihan kepariwisataan bagi sedikitnya 100 pelajar SMA/SMU sederajat dengan narasumber perwakilan Kementerian Pariwisata RI, Erman Mardiansyah.
Kegiatan yang dikemas dalam Goes To School dan digelar di salah satu hotel di Banjarbaru, Selasa (30/4/2019) kemarin, diharapkan agar generasi muda yang ada di daerah, dapat turut berkontribusi dalam mempromosikan objek-objek pariwisata yang ada diseluruh provinsi ini.
“ Kita berharap lebih banyak lagi generasi muda dapat menjadi duta pariwissa kita,” ujar Kadis Pariwisata Provinsi Kalsel, Dahnial Kifli.
Menurut Dahnial, gubernur berharap agar generasi muda yang ada di daerah, dapat ikut berkontribusi dalam mempromosikan pariwisatanya.
Terlebih, lanjut dia, saat ini Pemprov Kalsel bersama pemerintah kabupaten/kota berupaya menggenjot sektor pariwisata guna meningkatkan pendapatan daerah dengan pemanfaatan kekayaan alam serta budaya yang ada.
Gambaran tersebut dapat dilihat dari peningkatan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke daerah, yakni dari 25.435 orang di tahun 2014, meningkat menjadi 27.742 di 2017.
Karena itu, untuk meningkatkan potensi pariwisata yang ada, tidak terbatas pada pembenahan dan pengembangan objek yang ada. Melainkan dibarengi dengan peningkatan SDM kepariwisataannya.
“Minimal mereka ramah terhadap wisatawan dan mengenali objekdia wisata yang ada. Sebab itu, generasi muda harus jadi pelopor yang baik dalam mempromosikan pariwisata yang ada di daerah,” harap Dahnial Kifli.
Sebelumnya, Senin (29/4/2019) malam di Banjarmasin, Sekdaprov Kalsel H Abdul Haris Makie, membuka workshop pembinaan sadar wisata dan bimtek/pelatihan pengelolaan homestay se Kalsel.
Dalam kegiatan yang bertajuk “Wujudkan Kalsel Menjadi Salahsatu Destinasy Wisata Nasional” Sekdaprov Kalsel, memprediksi kenaikan sektor pariwisata pasca rampungnya pembangunan bandara Syamsudin Noor bulan November mendatang.
Hal itu dipicu adanya penerbangan langsung dan limpahan wisatawan dari tujuan wisata utama Indonesia seperti Bali Yogyakarta dan Nusa Tenggara.
Lonjakan tersebut diperkirakan mencapai 100 ribu orang wisatawan mancanegara, dan 1 juta orang wisatawan domestik.
Agar wisatawan memperpanjang masa tinggal dan menghabiskan uangnya, maka Kalsel harus mempersiapkan infrastruktur dan akomodasi lebih baik lagi. (ipik)