Jakarta, Koranpelita.com
Natalius Pigai seorang aktivis Indonesia. Ia merupakan salah seorang dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia periode 2012 – 2017 lalu.
Ia mendapat gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta pada 1999. Wikipedia. Lahir 28 Juni 1975 (usia 43 tahun), Kabupaten Paniai, Papua.
Pigai tidak pernah Bayangkan, kata Pigai ketika menghadiri Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4).
Menurut Pigai, sebuah kehormatan bahwa Calon Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Akbar hanya menyebutkan nama Pigai dihadapan 2 juta orang. Bahwa ,”Kalau saya dukung khilafah dan tidak demokratis dan Inklusif tidak mungkin Natalius Pigai mendukung Saya,” ujar Pigai pada lama FB-nya.
Jutaan orang gemuruh dan tepuk tangan seisi stadiun GBK selama 1 menit. Disaat memasuki Prabowo juga memeluk saya.
Dijelaskannya, pada tahun 2014 tidak terbantahkan bahwa saya pernah beri kontribusi tidak kurang dari 5 persen atas kemenangan Jokowi. “Jokowi, Mega, Hasto, Luhut, Hendro, Suryo Paloh menganggap saya hanya semut hitam kecil,” tegas Pigai.
Mereka tidak pernah tahu bahwa gajah tidak pernah mengalahkan semut, tetapi sengatan semut dapat mematikan gajah. “Harus disadari bahwa sekalipun anda buang ke lumpur, kotak sampah, mutiara tetaplah mutiara,” kata Pigai. (esa)