Hilangkan Kebiasaan Buruk, Beralih Kepada Pola Hidup Sehat
Semarang, Koranpelita.com
Kebiasaan membuang sampah, buang air kecil dan buang air besar dengan memanfaatkan saluran air atau sungai pada era global seperti sekarang ini sudah tak layak dan tak sepantasnya dilakukan oleh siapapun, baik mereka yang tinggal di pedesaan terlebih mereka yang tinggal di perkotaan.
Lingkungan yang bersih mencerminkan bahwa masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan tersebut memiliki pola hidup yang sehat, termasuk bila aliran sungai itu bersih dapat dipastikan masyarakat yang tinggal disepanjang bantaran sungai memiliki pola hidup sehat.
Demikian penyampaian Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Zaenudin, S.H., M.Hum. terkait dengan jambanisasi atau pembangunan jamban keluarga di lokasi TMMD Reguler ke-104, Selasa (19/3).
Lebih lanjut disampaikan, di beberapa media telah memberitakan, bahwa Satgas TMMD selain membangun sarana fisik berupa sarana dan prasarana umum juga membantu masyarakat setempat membangun jamban keluarga. Hal tersebut mengingat sebagian masyarakat masih menggunakan aliran sungai sebagai tempat membuang sampah dan buang hajat/air besar (BAB).
Seperti yang dialami oleh Mbah Ngadiyem (90), warga dukuh Sambirejo RT 03/RW 05 Desa Celep. Sudah 90 tahun dirinya BAB di sungai atu di kebon, namun berkat TMMD Reguler ke-104 Kodim 0726/Sukoharjo yang dialokasikan di Desa Celep, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, kebiasaan itu akan segera berakhir karena dibangunkan jamban keluarga di rumahnya.
“Kebiasaan ini harus dihentikan, selain dapat menyumbat aliran sungai, sampah dan kotoran juga sangat mengganggu kebersihan dan kesehatan lingkungan serta dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Belum lagi bila BAB dimalam hari dan cuaca hujan, akan sangat membahayakan keselamatan dirinya. Hilangkan kebiasaan buruk dan beralih ke pola hidup sehat ”, terang Kapendam.
Dirinya juga meyakini tidak hanya Mbah Ngadiyem saja, masih banyak warga yang belum memiliki jamban keluarga, khususnya yang tingal di desa pinggiran dan dekat dengan aliran sungai.
Kapendam berharap dengan pembangunan jamban keluarga tersebut bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk membiasakan pola hidup sehat dari mulai diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
Selain itu, bantuan jamban di TMMD juga dapat dijadikan stimulan bagi masyarakat baik secara swadaya maupun bersama-sama/bergotongroyong untuk membangun jaban keluarga.
Halil ini penting karena bila masyarakatnya sehat maka akan mampu beraktifitas dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. (sup)