Cikarang, Koranpelita.com
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bekasi menyebut, kasus dialami Ketum PPP Romahurmuziy tak terlalu mempengaruhi suara PPP di Kabupaten Bekasi. Pasalnya, kasus seperti ini memimpa perorangan, bukan partai.
Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Bekasi Anwar Musyadad mengatakan, penangkapan seperti ini sudah yang kedua kalinya terjadi diinternal Partai PPP. Dan saat penangkapan pertama, nyatanya tidak terlalu berpengaruh.
“Terkait surat itu masyarakat lebih tahu dan paham, karena pergerakan kita disini bukan tergantung ketum. Kalau pengaruh tentu ada, tapi tidak terlalu berpengaruh,” kata Anwar saat dimintai keterangan melalui telpon.
Menurutnya, sejauh ini PPP Cabang Kabupaten Bekasi masih menunggu arahan dari pusat. Yang jelas, kasus ini cukup memprihatinkan sekali terjadi saat sudah mendekati Pilpres dan Pileg 2019.
“Prinsipnya, karena kita hanya cabang, jadi sifatnya menunggu arahan dari pusat. Sejauh ini belum ada arahan yang disampaikan kepada kami untuk langkah selanjutnya,” ujarnya.
Ia memastikan, DPC PPP Kabupaten Bekasi tetap optimis. Bahkan untuk periode ini menargetkan penambahan kursi, yang sebelumnya hanya tiga kursi, pada periode ini harus dapat tambahan sebanyak enam kursi.
“Saya selalu bergerak, dan banyak program saya yang tidak tergantung dengan orang. Sehingga tetap optimis. Target saya tahun ini harus ada penambahan kursi. Dan pasti bertambah,” ucapnya.
Untuk Pilpres sendiri, diakuinya, PPP di Kabupaten Bekasi tidak bisa menargetkan suara, karena bekerja bersama tim pemenangan, sehingga kalau dihitung target setiap partai aga susah.
“Kalau untuk Pilpres jelas PPP dukung paslon satu, sejauh ini kita bergerak bersama Tim TKD. Namun untuk target Pilpres tidak bisa ditargeti, karena kita bergerak bersama tim TKD,” tutupnya. (deddy Juneska)