Dalam hal Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal), peran TNI dapat ditingkatkan secara optimal khususnya dalam hal penguatan postur bagi satuan Komando Kewilayahan yang rawan bencana dan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRCPB).
Hawai, Koranpelita.com-Hal tersebut disampaikan Aster Divif 2/Kostrad, Kolonel Inf Erwin, S.I.P., selaku Ketua Delegasi Indonesia, terkait kegiatan peninjauan Urban Search and Rescue Subject Matter Expert Exchange (USAR SMEE) di Hawai, dalam rilis tertulisnya, Hawai, Selasa (12/3).
Terkait dengan hasil peninjaun, Erwin menyampaikan bahwa pentahapan maupun metode yang dilaksanakan oleh HING saat latihan, hampir sama dengan prosedur yang dilaksanakan TNI. Namun perbedaan yang mencolok adalah dari segi peralatan dan perlengkapan mereka yang sudah lebih maju.
“Dengan didasarkan kepentingan rakyat dan negara Indonesia dan peran TNI dalam hal penanggulangan bencana selama ini, tanpa mengabaikan peran BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan berbagai unsur terkait lainnya, diharapkan adanya peningkatan postur TNI, khususnya di daerah atau Kowil rawan bencana dan pasukan yang disiapkan sebagai Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana,”harapnya.
Termasuk juga perlu dilaksanakan penataan kembali SOP (Standard Operation and Procedure) yang lebih efektif terhadap unsur-unsur terkait dari mulai kepentingan mitigasi, tanggap darurat, sampai dengan rehabilitasi dan rekonstruksi, baik secara fisik maupun non fisik.
Kolonel Inf Erwin menjelaskan, bahwa kegiatan peninjauan Urban Search and Rescue Subject Matter Expert Exchange (USAR SMEE) di Hawai merupakan kelanjutan dari latihan yang dilaksanakan TNI dan HING di Malang pada akhir Februari lalu.
“Sesuai kesepakatan saat latihan di Malang, maka kali ini, (delegasi) Indonesia melaksanakan kunjungan ke HING yang sedang melaksanakan latihan penanggulangan bencana di Negara Bagian Hawai. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal 4 sampai dengan 9 Maret 2019,”ungkapnya.
Erwin yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRCPB) Wilayah Timur menjelaskan, kegiatan yang ditinjau delegasi yaitu latihan penanggulangan bencana yang sedang dilaksanakan oleh HING, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan persiapan Latihan Gladi Lapangan atau Field Traning Exercise (FTX), dengan skenario Gulben gempa di daerah yang memiliki radiasi nuklir tinggi.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang dampak dan upaya yang telah dilakukan oleh HING dalam hal penanggulangan alam di Hawai, menurut lulusan Akmil 1996 ini, delegasi juga diberikan kesempatan untuk meninjau beberapa wilayah Negara Bagian Hawaii yang pernah dilanda bencana alam seperti letusan gunung merapi, tsunami dan gempa bumi.
Pimpinan National Guard Negara Bagian Hawaii (Mayjen Arthur Logan), lanjut Erwin, selain mengucapkan terima kasih, juga mengungkapkan rasa hormat dan bangganya kepada Delegasi Indonesia yang berkenan datang melihat secara langsung latihan mereka.
Mayjen Artur Logan menjelaskan bahwa peran National Guard hanya menjalankan tugas OMSP di dalam negeri, sebagai kekuatan cadangan, namun bila diperlukan dapat pula dikerahkan dalam tugas OMP di luar negeri hal ini sesuai amanat konstitusi AS. Selain itu HING memiliki kemampuan dan kekuatan unsur darat dan udara yang diperkuat oleh jet tempur F-22. (ay)