Gedung bersejarah peninggalan kolonial Belanda  di Markas Denpom Divif 2 Kostrad.

Wisata Sejarah Jejak Kolonial Belanda di Markas Denpom Divif 2 Kostrad 

Wisata sejarah di Kabupaten Malang sepertinya memiliki potensi bagus untuk dikembangkan. Kekhasan warisan budaya yang tersaji, memberi sensasi tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.

Malang, Koranpelita.com-Terletak di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, bangunan ini berdiri diatas tanah seluas 9.847 meter yang terdiri dari kompleks yang memiliki dua bangunan kembar yang menjadi saksi bisu pada zaman pendudukan Belanda di Lawang.

Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Divisi Infanteri 2 Mayor Cpm Hanri Wira Kusuma menerangkan, kompleks yang memiliki dua bangunan kembar bersejarah tersebut, menjadi saksi bisu pada zaman pendudukan Belanda di Lawang.

Berdasarkan catatan sejarah, gedung ini berdiri sejak tahun 1.900 an, pertama kali ditempati oleh warga etnis Tionghoa, hingga akhirnya kemudian di ambil alih oleh pemerintahan Belanda dan sempat menjadi tempat penampungan tawanan perang oleh Belanda dan selanjutnya menjadi pabrik es pada tahun 1.919 hingga 1.942, gedung ini juga sempat menjadi Markas Tentara Rakyat Indonesia (TRI)  pada tahun 1945 sampai dengan 1946 hingga akhirnya ditempati oleh Angkatan Laut pada tahun 1946 sampai dengan 1948.

“Bangunan ini difungsikan sebagai tempat penampungan tawanan perang oleh Belanda,” terang Mayor Cpm Hanri Wira Kusuma.

Mayor Cpm Hanri Wira Kusuma menambahkan, gedung ini sekarang menjadi asrama militer dan perkantoran. Terdapat dua gedung kembar masing-masing bernama Gedung Wira Bumi dan Gedung Wira Dharma.

Untuk peruntukannya, Gedung Wira Bumi digunakan untuk asrama prajurit. Sedangkan Gedung Wira Dharma, digunakan sebahai kompleks perkantoran militer.

Meskipun sekarang bangunan bersejarah ini menjadi Markas Denpom Divif 2 Kostrad, Warga sipil yang ingin berwisata sejarah diperbolehkan berkunjung dengan catatan tetap mematuhi aturan yang berlaku dalam kesatrian militer.

“Silakan bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke sini. Kami bersedia, tapi tolong patuhi aturan yang ada dalam kesatrian militer,” kata Mayor Cpm Hanri Wira Kusuma.(ay)

 

About redaksi

Check Also

Ahmad Luthfi-Taj Yasin Paparkan Konsep Tim Transisi Pemerintahan Jateng

SEMARANG,KORANPELITA.COM-Calon Gubernur Ahmad Luthfi bersama Cawagub Taj Yasin Maimoen tak ingin masa transisi pemerintahan Jateng …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca