Kemajuan teknologi yang berkembang demikian pesat, menimbulkan berbagai potensi ancaman yang menuntut personel operasi harus bertindak profesional, militan dan inovatif dalam mengantisipasi perkembangan dinamika lingkungan yang terjadi.
Jakarta, Koranpelita-Hal tersebut ditegaskan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., saat membuka Rapat Koordinasi Operasi (Rakorops) TNI AU tahun 2019 di Gedung Suharnoko Harbani, Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/2).
“Melihat tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang, tugas TNI AU akan semakin berat dan kompleks. Pembinaan kemampuan dan kekuatan harus mencapai tingkat yang mampu mendukung kegiatan operasi dan latihan secara maksimal,” tegas Kasau.
Lebih lanjut Kasau mengatakan, adanya potensi ancaman siber, bio hazard, ancaman wahana tanpa awak (UAV), teknologi robotik dan teknologi persenjataan lainnya, mendorong terjadinya perubahan global di segala aspek kehidupan.
“Kita perlu mencermati secara saksama dan mengantisipasi sedini mungkin terhadap dinamika yang ada, agar dapat mengambil langkah terbaik dalam mengatasi dampak negatif yang mungkin timbul,” ujar Kasau.
Kasau menekankan kepada seluruh peserta Rakoropsau, prioritas pembinaan yang harus diutamakan tercapainya tingkat profesionalisme para penerbang, personel logistik pendukung penerbangan dan Paskhas melalui manajemen latihan secara bertingkat, berlanjut dan berkesinambungan sehingga siklus latihan perorangan maupun satuan tetap terlaksana dengan kualitas dan kuantitas yang semakin baik.
Rakoropsau 2019 mengusung tema “Dilandasi Profesionalitas, Militansi dan Inovasi TNI Angkatan Udara Siap Mendukung Tugas Pokok TNI”.(ay)