Yogyakarta, Koranpelita.com
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi sejauh ini masih tinggi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat luncuran awan panas dan guguran lava masih sering terjadi.
“Merapi masih erupsi masih efusif, ya. Masih aktivitas aktif, ya. Dalam artian ada awan panas, ada guguran terus terjadi. Jadi sampai sekarang kegempaan untuk guguran masih mendominasi,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, di Kepatihan Pemda DIY.
Hanik menyebut Gunung Merapi yang kini berstatus siaga atau level III terdapat pertumbuhan 2 kubah lava. Masing-masing kubah lava di barat daya dan tengah kawah. Kedua kubah lava ini, menurut Hanik, masih aktif tumbuh.
“Jadi dua-duanya masih aktif pertumbuhan kubah lavanya. Untuk yang di barat daya (vumenya) itu sekitar 1,2 juta (meter kubik), kemudian di tengah 1,6 juta (meter kubik),” kata Hanik.
Mengenai guguran awan panas, Hanik menyatakan arahnya didominasi ke arah barat daya, meski kadang ke tenggara. Dia menjelaskan untuk potensi bahaya belum ada perubahan.
Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Ada sesekali saja (guguran ke tenggara). Dominasi masih ke arah barat daya. Jadi potensi bahaya masih ada di barat daya saat ini sampai 5 kilometer,” pungkasnya. (tuti)