Wonosari, Koranpelita.com
Kampung Pitu, Desa Nglanggeran Timur, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Perkampungan lama yang memiliki banyak cerita, termasuk legenda Jaran Sembrani dan Tlogo Guyangan.
Ketua Umum Saber Budaya Menoreh (SBM) Drs R Kawarna berkesempatan sunggah di Tlogo Guyangan dakam kawatannya ke Wonosari, Selasa 20 April 2021.
Kampung Pitu menyimpan banyak cerita, namun terlepas dari legenda yang hidup di masyarakat. Kampung Pitu memiliki alam yang menantang, areal pemandangan yang sangat menakjubkan, di ketinggian Gunung Api Purba.
Di bagian timur ini terdapat Gunung Purba dengan ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan air laut. Pemandangan yang masih perawan ini dapat dinikmati bagi para pemburu sunrise maupun sunset.
Kampung Pitu berasal ketika ditemukan pohon kinah Gadung Wulung. Abdi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengetahui adanya pusaka di dalam pohon.
Sang abdi dalem Keraton Ngayogyakarta memberi perintah kepada warga setempat. Barang siapa saja yang mampu menjaga pusaka yang terdapat di dalam pohon kinah akan diberi imbalan berupa tanah secukupnya untuk anak-anak keturunanya.
Eyang Iro Kromo yang mampu menjalankan perintah dari abdi dakem Keraton. Namun setelah beberapa tahun pusaka tersebut tidak diketahui keberadaanya.
Setelah kejadian tersebut banyak orang berdatangan dan ingin tinggal di daerah Kampung Pitu, namun hanya tujuh orang yang mampu bertahan. Sampai sekarang Kampung Pitu hanya ditempati tujuh keluarga, tidak boleh kurang atau lebih.
Selama ratusan tahun Kampung Pitu di Gunungkidul bertahan dengan tujuh keluarga sesuai dengan wasiat leluhur. Terdapat beberapa cerita rakyat yang dipercaya dan menjadi warisan turun temurun bagi warga setempat.
Di tengah Kampung Pitu terdapat mata air yakni Tlogo Guyangan. Sekarang Tlogo Guyangan sudah tertutup lumpur, namun warga sekitar memanfaatkanya menjadi persawahan. Sember mata air yang berada di samping Tlogo Guyangan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar. Selain itu untuk irigasi persawahan, mampu mengairi sawah yang cukup luas.
Padahal Tlogo Guyangan yang berada tepat di tengah kampung berada di puncak sebelah timur Gunung Purba.
Meski berada di puncak gunung dengan ketinggian 1.000 mdpl, kampung ini tak pernah kesulitan air. Tlogo Guyangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang tahun.
Kasat mata, Tlogo Guyangan berupa sawah yang berada di cekungan batuan besar. Sedangkan di salah satu sisinya terdapat sumber mata air yang kini menjadi andalan hidup warga Kampung Pitu. (D)