ESDM Meyakini Gas Berada Di Aliran Permukaan

Grobogan,koranpelita.com

Dinas ESDM terus melakukan upaya untuk menghidupkan kembali Sumber api abadi Mrapen, yang menjadi obyek wisata warga masyarakat. Namun meyakni bahwa gas yang berada di aliran bawah permukaannya ter-orientasi kembali ke satu titik bor. Kemudian, pihaknya membersihkan sumur bor kedua karena memang memiliki tekanan yang tinggi. Sehingga, reservoirnya bersih dan gasnya mengalir kuat di satu tempat.

“Inilah yang kemudian di dalam kawasan api abadi Mrapen itu, kita yakini nanti bakal akan hidup lagi,” tutur Kepala ESDM Jateng Sujarwanto.

Diketahui, sejak September 2020, api abadi di Mrapen padam. Dinas ESDM Jateng pun melakukan berbagai langkah untuk menyalakan api yang kerap dimanfaatkan apinya untuk sumber obor, seperti di even Pekan Olahraga Nasional hingga upacara Peringatan Hari Raya Waisak.

“Api Abadi Mrapen adalah fenomena dari gas alam yang secara alamiah menembus permukaan dan terbakar,”tuturnya.

Hanya lanjutnya, akumulasi gas yang terjadi di suatu tempat terjadi, karena rangkaian panjang dari perjalanan sumber gas yang jauh dari permukaan bumi. Adapun formasi batuan bagian dari zona stratigrafi lembah Randublatung yang memanjang dari sebelah timur Semarang sampai jauh di selatan Madura.

” Zona ini merupakan zona depresi bertekanan tinggi dan memiliki tekanan kompresi yang begitu kuat. Sehingga lapisan batuan di bawahnya selalu bertekanan.”

Selain itu pula, lembah Randublatung merupakan cekungan belakang dari sebuah tektonik yang bagian tengahnya adalah aktivitas magmatik. Fenomena yang nampak adalah jalur gunung api aktif (jalur Banda) dari tengah Sumatera-Jawa-Bali-NTB-NTT-Kepulauan Maluku-Sulawesi.

“Di Godong (Kecamatan Godong) merupakan ujung barat ini, rupanya cukup dangkal sehingga gas itu berada di kantong yang tidak terlalu jauh dari permukaan bumi. Kemudian ada struktur yang membuat bocoran di permukaan yang mengakibatkan semburan gas yang terbakar itu.”

Meski sebelumnya atau kemarin, terjadi mati. Karena banyak aktivitas yang membocorkan gas itu ke permukaan. Yang dapat diduga karena pengeboran orang mencari air bersih,

Hal itu disebabkan di cekungan Randublatung air bersih amat sulit ditemukan. Sehingga jika pengeboran tidak dilakukan oleh pihak yang berkompeten maka yang keluar adalah gas.(sup)

About redaksi

Check Also

Gedung Perpusda Jateng Diperluas, Dorong Literasi dan Minat Baca Masyarakat

SEMARANG,KORANPELITA – Proyek perluasan gedung dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Perpustakaan Daerah (Perpusda) Jawa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca