Banjarmasin, Koranpelita.com
Komisi IV (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus perdalam kajian mengenai wacana pembelajaran sekolah secara luring (luar jaringan) pada bulan Juli mendatang oleh Kemendikbud.
Komisi yang membidangi Kesra, pendidikan kepemudaan, ini terus berupaya melakukan pemantauan kesiapan sejumlah sekolah di SMAN 1 Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut.
Saat audiensi bersama pihak dewan guru SMAN 1 Bati-Bati, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, H. Iberahim Noor, S.E Jumat (16/4/2021) mengatakan, kunjungan kerja ini dalam rangka untuk memantau kesiapan sejumlah sekolah yang ada di Kalsel, mulai dari standar protokol kesehatan hingga sarana penunjang lainnya.
Dalam kunker sejenis, sebelum ke SMAN 1 Bati-bati, Komisi IV juga meninjau kesiapan SMAN 1 Alala Banjarmasin Utara.
Dalam diskusi para dewan guru berharap melalui anggota Perwakilan Rakyat, berharap tidak hanya tenaga pengajar yang mendapatkan rencana vaksinasi, namun juga para pelajar yang ada, sehingga pencegahan menjadi 2 arah.
Kelapa Sekolah SMAN 1 Bati-Bati, Sutiyo menambahkan, seperti diketahui bersama, ada kendala yang cukup prinsip, yaitu vaksinasi Sinovac dalam dosisnya memiliki prosedur usia, yaitu mulai dari 18 tahun,
“Sementara pelajar kita memililki usia yang beragam, untuk 18 tahun sendiri rata-rata kelas XII,” tanya Sutiyo,
Terkait masalah itu, DPRD Kalsel, menyatakan akan berupaya mencarikan jalan keluar terbaik. Hasil-hasil masukan dan temuan dalam audiensi ini nantinya akan dikomunikasikan bersama pihak Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, sebagai upaya kerjasama steakholder untuk menyukseskan pembelajaran tatap muka.(pik)