Capai 441 Tahun, Kota Tegal Torehkan Berbagai Penghargaan 

Tegal, koranpelita.com – Di tengah keprihatinan akibat Pandemi Covid-19 atau Corona yang belum juga berakhir, Kota Tegal di usianya yang kini 441 tahun, berhasil memperoleh beragam penghargaan baik tingkat nasioanal maupun tingkat provinsi.

Hal tersebut disampaikan, Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M., ketika memberikan sambutan di Acara Tasyakuran Hari Jadi Ke – 441 Kota Tegal, Minggu (11/04/2021) malam di Pendopo Ki Gede Sebayu, Komplek Balaikota Tegal.

“Meskipun sampai saat ini kita masih diwajibkan menjalankan protokol kesehatan secara ketat, kita masih terus bekerja, berkarya, dan berprestasi. sehingga dalam satu tahun terakhir kita berhasil meraih penghargaan,” ucap Dedy Yon.

Adapun penghargaan yang berhasil diraih Kota Tegal yaitu, Smart City tingkat nasional tahun 2020, Wilayah Bebas Korupsi Nasional tahun 2020, Top Digital Award Implementation 2020 of City Government.

“Juga pengelolaan terbaik layanan pensiun tingkat BKN Kanreg 1 Yogyakarta, pelaksana terbaik tiga Kesatuan gerak PKK tingkat Provinsi Jawa Tengah, unit kerja Pelayanan Berpredikat Wilayah Bebas dari korupsi tingkat nasional dan Anugerah Humas Indonesia (AHI) kategori Walikota Terpopuler di Media Digital serta Anugerah Kebudayaan PWI pusat tahun 2021,” ujarnya.

Selain itu, beberapa prestasi dalam kejuaraan olah raga juga berhasil ditorehkan oleh atlet-atlet asal Kota Tegal dan di awal tahun 2021 juga Wali Kota Tegal dipercaya menjadi Ketua Apeksi Komwil III.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M., Sekertaris Daerah Kota Tegal, Johardi, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Habib Ali Zainal, para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Lurah se-Kota Tegal.

Wali Kota menjelaskan, tema yang dipilih dalam Hari Jadi Kota Tegal ke-441 kali ini adalah “Teteg nyambut gawe, tatas alangane”, hal ini selaras dengan etos kerja masyarakat Kota Tegal.

Masyarakat Kota Tegal selalu “teteg” atau mantap dalam melaksanakan amanat, sebagai konsekuensi dari pilihan hidupnya dan karena sudah mantap dalam melaksanakan amanat, maka “tatas alangane”, ia akan menghalau semua rintangan yang menghalangi.

Sama halnya dengan semangat orang Surabaya “Rawe-rawe rantas, malang-malang putung” atau dalam istilah kerennya “Sekali layar terkembang, surut kita berpantang”.

Sementara tausiahnya, Habib Ali Zainal Abidin menyampaikan, tiada kata paling indah melainkan dengan syukur karena bila bersyukur akan ditambah sebagaimana firman Allah tentang syukur, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7).

Ada tiga hal yang harus dilakukan manusia ketika menerima nikmat Allah agar ia dipandang sebagai hamba yang bersyukur kepada-Nya, pertama yaitu secara batiniah ia harus mengakui telah menerima nikmat dari Allah.

Kedua, secara lahiriah ia mengucapkan, syukur atas nikmat itu dan yang ketiga, ia harus menjadikan nikmat itu sebagai pendorong untuk lebih giat beribadah kepada Allah SWT.

“Bila ketiga hal tersebut telah berpadu dalam diri seorang hamba, maka ia layak dikatakan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah,” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan potong tumpeng dan ditutup dengan doa keselamatan oleh Habib Ali Zainal Abidin.(hms/her)

About redaksi

Check Also

Gedung Perpusda Jateng Diperluas, Dorong Literasi dan Minat Baca Masyarakat

SEMARANG,KORANPELITA – Proyek perluasan gedung dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Perpustakaan Daerah (Perpusda) Jawa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca