Dabo Singkep, Koranpelita.com
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E.,M.M., seusai meninjau serbuan amfibi Pasukan Pendaratan Korps Marinir TNI AL dalam latihan operasi amfibi meresmikan Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar)-9 TNI Angkatan Laut Dabo Singkep dan melantik Mayor Marinir Adid Kurniawan Wicaksono, M.Tr.Opsla., sebagai Komandan pertama bertempat di Pantai Todak, Dabo Singkep Kepulauan Riau, Sabtu (10/4).
Peresmian Puslatpurmar 9 yang disaksikan para Pangkotama TNI AL dan Forkopimda Kabupaten Lingga ini berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Kep/1068/IV/2021 tanggal 8 April 2021. Sementara itu, Mayor Marinir Adid Kurniawan Wicaksono yang diberi amanah untuk memimpin pusat latihan tempur ini merupakan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 50.
Sebelum diresmikan sebagai Puslatpurmar-9 TNI AL, para Pasukan Pendarat Korps Marinir TNI AL telah menggunakan wilayah pantai Todak ini sebagai tempat latihan operasi serbuan amfibi Pra Armada Jaya 2021. Operasi amfibi merupakan salah satu operasi gabungan TNI untuk melaksanakan pendaratan amfibi Korps Marinir TNI AL di tumpuan pantai yang dikuasai musuh. Dalam latihan ini bertindak sebagai Panglima Komandan Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) Laksma TNI Dato Rusman SN yang sehari-hari menjabat Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada I.
Dalam latihan operasi amfibi ini, Pasukan Pendarat (Pasrat) didaratkan dari kapal perang unsur-unsur Kogasgabfib seperti KRI Teluk Cirebon-543, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sibolga-536, dengan kendaraan tempur berupa tank jenis BTR-50 dan BMP-3F. Pasrat diperankan dari Pasmar 1 Jakarta, sedangkan bertindak sebagai Komandan Pasukan Pendarat (Danpasrat) Kolonel Marinir Freddy Ardianzah yang kesehariannya menjabat sebagai Danbrigif 1 Marinir.
Operasi amfibi terlaksana setelah penguasaan dan pengontrolan laut oleh Kogaslagab. Pasukan Pendarat sebelum melaksanakan manuver ke pantai didahului tim Intai Amfibi baik lewat laut (Raid Amfibi) maupun udara (Junpur) yang menyiapkan pantai tumpuan pendaratan yang aman. Kendaraan tempur dan Pasukan Pendarat Marinir mulai melaksanakan pendaratan dibantu dengan payung perlindungan Bantuan Tembakan Kapal (BTK).
Sementara itu, unsur-unsur yang terlibat dalam latihan operasi amfibi ini melibatkan 9 Kapal perang terdiri dari KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, KRI Patimura-371, KRI Tjiptadi-381, KRI Teuku Umar-385, KRI Teluk Ende-517 KRI Teluk Sibolga-536, KRI Teluk Cirebon-543 dan KRI Pulau Raas-726; 5 pesawat udara; dan 10 kendaraan tempur Marinir TNI AL terdiri dari 6 unit BTR-50 dan 4 unit BMP-3F.(ay)