Cianjur, Koran Pelita. Com
Sebanyak 15 persen dari 32.000 murid sekolah dasar (SD) kelas satu kesulitan membaca karena belum tatap muka dan sebelumnya tidak mengikuti program PAUD dan TK.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Cianjur, Himam Haris mengatakan, kondisi itu, disebabkan minimnya mendapatkan pembelajaran dari sekolah akibat tidak adanya kegiatan belajar mengajar tatap muka selama pandemi COVID – 19.
Di Kabupaten Cianjur, jumlah SD sebanyak 1.230. Dalam satu sekolah rata-rata 30 siswa yang kesulitan membaca,”Jika ditotalkan, sekitar kurang lebih 32 ribu kesulitan membaca dan 15 persen dari total jumlah pelajar SD di Cianjur tak bisa membaca,” ungkap Himam.
Menurutnya, pelajar atau murid SD yang mengalami kesulitan membaca tersebut merupakan siswa-siswi yang masuk tahun ajaran 2020/2021. Tak adanya KBM selama Pandemi COVID-19.
Dikemukakan siswa yang masuk tahun kemarin kan belum sama sekali ada KBM tatap muka, jadi siswa kurang mendapatkan pembelajaran dari sekolah. Peran orangtua mungkin masih kurang karena terbentur dengan pekerjaan dan lainnya sehingga tidak fokus memerhatikan pembelajaran anak.
Kini pihaknya tengah berupaya dengan cara mengimbau kepada semua sekolah agar guru melakukan kunjungan ke kelompok pelajar. “Hal itu dilakukan agar siswa mendapatkan pembelajaran secara maksimal,” ucapnya kepada wartawan.(mans)