Surabaya, Koranpelita.com
Untuk meningkatkan kemampuan prajurit Satlinlamil Surabaya dalam melaksanakan embarkasi dan debarkasi sebagai bagian dari tahapan operasi pendaratan, sebanyak 90 prajurit terlibat latihan selama 2 minggu, yaitu mulai tanggal 24 April hingga 3 Mei di Mako Satlinlamil Surabaya.
Latihan ini dilaksanakan berdasarkan Perintah Panglima Kolinlamil, Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. yang menegaskan akan pentingnya latihan ini sebagai persiapan dalam mendukung latihan puncak TNI AL “Armada Jaya” yang akan datang.
Lebih lanjut Panglima menyampaikan bahwa sebagai Kotama Ops TNI AL, Kolinlamil mengemban tugas sebagai Komando Tugas Gabungan Operasi Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin), prajurit Kolinlamil dituntut profesional dalam memerankan fungsi dan tugas selaku Kogasgabratmin pada operasi gabungan TNI.
Latihan Embarkasi/Debarkasi ini merupakan program latihan operasi matra laut (Latopsmatla) Satlinlamil Surabaya Triwulan II TA.2019, dengan tujuan untuk meningkatkan kemahiran, ketrampilan dan kemampuan profesi prajurit Satlinlamil Surabaya dalam melaksanakan prosedur embarkasi dan debarkasi.
Materi yang diajarkan terdiri dari pelayanan labuh, bantuan navigasi, bantuan meteorologi dan hidrografi, bantuan penundaan, pengoperasian forklift dan crane serta prosedur embarkasi debarkasi.
Komandan Satlinlamil Surabaya, Kolonel Laut (P) Heri Prihartanto selaku Perwira Pelaksana Latihan (Papelat) menjelaskan bahwa embarkasi/debarkasi tidak semata-mata memasukan/ mengeluarkan personel dan material ke atau dari dalam kapal, namun harus lebih detail dan perfect dalam mengatur ruang muat sehingga optimal dalam memanfaatkan ruang muat di kapal.
Menurutnya, kesalahan perhitungan dalam memuat atau membongkar akan berdampak pada stabilitas kapal saat berlayar dan efisiensi waktu pada saat membongkar. Oleh karena itu prajurit Satlinlamil dituntut untuk memahami prosedur Embarkasi/ Debarkasi ini dengan baik. (ay)