Surabaya, Koranpelita.com
Dalam rangka mencetak prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang tangguh, handal dan profesional, Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklatal) mengadakan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pendidikan Komando pasukan Katak (Dikkopaska) yang selama ini diselenggarakan oleh Sekopaska, Pusdiksus, Kodikopsla.
Kegiatan evaluasi diselenggarakan di Gedung Srikandi tersebut dipimpin langsung oleh Dankodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dan dihadiri oleh Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman ST., M.Si (Han), Irkodiklatal Kolonel Laut (S) Bambang Supriyanto, para Direktur Kodiklatal, para Dankodik, serta Danpuslat di jajaran Kodiklatal (03/02). Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Wadan Puskopaska Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki serta Danyontaifib Pasmar II Letkol Mar Supriyono, Kodiklatal Bumimoro Surabaya.
Kegiatan evaluasi diawali dengan paparan singkat dari Komandan Sekolah Kopaska (Dansekopaska) Letkol Laut (KH) Kemas M. Yusri, S.H., M.Tr. Opsla dan dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin langsung oleh Dankodiklatal.
Dalam paparannya, Dansekopaska mengatakan bahwa tujuan dari pendidikan Kopaska adalah untuk mendidikan dan membekali prajurit TNI AL menjadi pejuang Saptamarga yang memiliki kesamaptaan jasmani serta profesionalisme di bidang matra laut dengan pengetahuan dan ketrapilan di bidang Kopaska sehingga mampu melaksanakan tugas tempur dan tugas khusus secara perorangan maupun kelompok.
Sedangkan sasarannya adalah mampu melaksanakan tugas pasukan komando, penyelaman, intelijen, EOD, peperangan laut khusus, opsfib, terjun statik dan freefall dengan baik dan benar.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Dikkopaska khususnya dalam pelaksanaan latihan praktek di lapangan, diantaranya pandemi Covid19 yang berkepanjangan sehingga membatasi ruang gerak para siswa dan pelatih.
Keberhasilan pola pendidikan Kopaska, lanjutnya, dapat terlaksana dengan optimal dalam mencetak prajurit Kopaska tangguh, handal dan profesional, sangat dipengaruhi oleh faktor rekrutmen dan kesiapan peserta didik baik fisik, mental maupun psikologinya.
Dalam kesempatan itu, Dankodiklatal mengatakan bahwa tugas mencetak prajurit Koapska bukanlah pekerjaan ringan, diperlukan adanya kerja sama antar Kotama/satuan dalam menyiapkan calon prajurit Kopaska. Apalagi saat ini sudah ada Puskopaska yang berkedudukan di Surabaya, maka kebutuhan prajurit Kopaska akan semakin meningkat baik dari segi kuantitas mapun kualitas. “Puskopaska dan satuan-satuan Kopaska yang berada di Koarmada harus diawaki oleh personel Kopaska yang hebat dan itu dimulai dari proses pendidikan di Kodiklatal,” ujarnya.
Dankodiklatal menekankan tentang perlunya pembinaan personel yang berminat menjadi Kopaska, untuk di BKO kan ke Puskopaska selama 3-6 bulan untuk melaksanakan pembinaan dalam rangka persiapan melaksanakan test dan pendidikan Kopaska.(ay)