Banjarmasin, Koranpelita.com.
Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya mencari jalan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Tanah Air.
Salah satu langkah tersebut melalui pengembangan dan pengelolaan lembaga keuangan syariah.
Atas hal ini, Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, Senin 25 Januari 202, meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) sebagai bentuk jawaban atas langkah yang dilakukan.
“Salahsatu terobosan yang perlu kita pikirkan adalah pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf,” sebut Jokowi.
Menurutnya, potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik berupa wakaf benda tidak bergerak maupun benda bergerak termasuk wakaf dalam bentuk uang.
Berdasarkan data yang diterima presiden, potensi aset wakaf per tahunnya mencapai Rp 2.000 triliun, dan potensi dalam bentuk wakaf uang dapat menembus angka Rp188 triliun.
“Kita perlu perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf. Tidak lagi terbatas untuk tujuan ibadah saja, tetapi dikembangkan untuk tujuan sosial ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat,” kata dia.
Melihat besarnya potensi wakaf uang hingga menembus Rp188 triliun mendorong banyak pihak untuk turut ambil bagian, termasuk Bank Kalsel.
Merespon program GNWU diatas, Bank Kalsel sudah mempersiapkan sejak akhir tahun 2020 silam melalui Unit Usaha Syariah, dengan program
bertajuk “Wakaf Uang iB Ar – Rahman” yang akan digaungkan pada tahun 2021 ini.
Seperti yan diungkapkan Direktur Utama Bank Kasel, Agus Syabarrudin, dalam rilisnya Kamis (28/1/2021) menyebut, Wakaf Uang iB Ar – Rahman Bank Kalsel diyakini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat Kalimantan Selatan dalam menyalurkan wakaf uang tunai serta memastikan penyaluran wakaf secara tepat melalui Nazhir (pengelola wakaf) yang telah bekerjasama dengan Bank Kalsel. (Ipik)