Sampit, Koranpelita.com.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Habaring Hurung ( STIH-HH) Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, Rusdianto, SH, MH, Sabtu ( 23/1) mengatakan, program pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) hanya ada dalam misi.
Tetapi implementasinya jauh dari harapan, terutama begitu abai dengan perguruan tinggi swasta yang ada di daerah .
Sedangkan PTS hidup dari keberadaan dan jumlah mahasiswanya, dan sangat abai serta tidak peduli untuk memberikan support bagi keberadaan perguruan tinggi di Kotim.
Bayangkan, tambah Rusdianto, tahun 2000 an Pemkab Kotim berkeinginan mendirikan Universitas Sampit ( Unsam) dengan mengggabungkan perguruan tinggi swasta di Sampit,tapi tidak ada realisasinya padahal kita antar yayasan PTS di Sampit sudah rapat.
Coba li Pangkalan Bun ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat ( Kobar) tanpa publikasi dan koar-koar, Universitas Antakusima disana sudah berdiri.
“Mendirikan universitas tidak perlu seminar, ikuti saja ketentuan menteri Pendidikan dan apa saja syarat syarat yang dipenuhi dengan melibatkan akademisi disini,”tegas Rusdianto.
Sementara itu anggota DPRD Kotim dari Fraksi PAN Dadang Siswanto SH mengatakan, dirinya yang merupakan alumni STIH HH Sampit sangat merasakan besar sekali manfaat saat berkuliah di Sampit.
Misalnya dari susi keilmuan , ia yang kini sebagai wakil rakyat bagaimana membuat keputusan politik menjadi keputusan hukum seperti Perda.
Dadang berharap kepedulian pemerinth d aerah akan perguruan tigggi yang ada disini dalam membangun SDM menjadi lebih baik.( RAG).