Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berhasil mempertahankan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang terus diraih setiap tahunnya.
Sertifikat ini menjadi penyempurna BAZNAS dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dengan menerapkan sistem manajemen mutu berstandar Internasional di seluruh unit kerja BAZNAS.
Sertifikat ISO 9001:2015 dikeluarkan oleh Worldwide Quality Assurance (WQA), sebuah Badan Sertifikasi Internasional berbasis di Inggris, yang menyediakan sertifikasi untuk berbagai sistem manajemen.
Dalam acara yang digelar secara daring pada Senin (18/1) itu turut dihadiri Ketua BAZNAS RI, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. H. Noor Achmad, M.A., para pimpinan BAZNAS, Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta, serta Regional Manager WQA Asia Pacific, Muhammad Aristian A Putra.
Ketua BAZNAS Prof Noor Achmad menyambut baik capaian BAZNAS ini. Ia mengatakan, sertifikat ISO 9001:2015 merupakan bukti profesionalitas BAZNAS dalam melayani muzaki dan mustahik. Sistem tata kelola dana umat di BAZNAS selama ini telah teruji dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Noor menuturkan, dalam melaksanakan dua perannya sebagai koordinator sekaligus operator pengelolaan zakat nasional, BAZNAS perlu menyempurnakan sistem sesuai standar ISO 9001:2015 agar pengelolaan zakat berjalan efektif dan efisien.
“Alhamdulillah BAZNAS kembali berhasil menorehkan capaian positif pada masa-masa krisis akibat pandemi Covid-19 ini. Penghargaan ini tentu harus jadi kekuatan yang memicu kita ke depan, karena penghargaan ini sekaligus menunjukkan manajemen BAZNAS yang berjalan telah memenuhi persyaratan yang berlaku,” kata Noor.
Selain itu, Noor menambahkan, pencapaian ini juga merupakan bentuk integritas amil yang tinggi serta dukungan kepercayaan penuh dari masyarakat. BAZNAS mampu membuktikan sebagai organisasi yang maju dan memenuhi target yang ditetapkan.
“InsyaAllah setiap tahun target penghimpunan melebihi yang ditetapkan, tahun ini naik 30 persen. Kinerja penghimpunan mampu berjalan baik, meski saat ini dalam pembatasan aktivitas fisik akibat pandemi. BAZNAS tetap berupaya maksimal dalam memberikan layanan baik kepada mustahik maupun kepada para muzaki,” kata Noor.
Sebelum memperoleh sertifikat ISO 9001:2015, BAZNAS menjalani audit secara daring agar tetap terjaga protokol kesehatannya. Audit diaplikasikan secara ratification audit, di mana audit dilakukan kepada seluruh bagian departemen serta dikombinasikan dengan metode sampling.
“Meski audit dilakukan dari jarak jauh namun hasil yang didapatkan tetap baik sesuai bidang masing-masing yakni Direktorat Pendistribusian dan Pendayagunaan (DPP), Divisi Informasi Teknologi dan Pelaporan, Divisi Layanan Muzakki, dan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Noor.
Ia menyampaikan apresiasi terhadap kinerja BAZNAS yang dapat mempertahankan kinerja meski para amil berada di lokasi yang berjauhan.
Secara konsisten BAZNAS terus memperbarui sistem manajemen mutu mengikuti standar internasional akreditasi ISO. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 merupakan sistem manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan kualitas, manajemen mutu berarti menjamin bahwa pelayanan jasanya memenuhi persyaratan mutu pelanggan serta mematuhi peraturan yang berlaku dalam jasa tersebut.
Sementara itu, Muhammad Aristian mengatakan WQA bangga dapat memberikan sertifikat ini kepada BAZNAS sebagai pengelola zakat resmi satu-satunya milik pemerintah.
“Selamat kepada BAZNAS yang dapat mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015. Ini menunjukkan komitmen semua persyaratan ISO dalam rangka melayani kepuasan pelanggan. Dengan visi BAZNAS menjadi pengelola zakat dunia, akan meningkatkan pelayanan sekaligus menjadi profesional, akuntabel, dan transparan,” ujar Aristian.
Ia berharap BAZNAS akan mampu bersiap menghadapi berbagai tantangan ke depan, termasuk akibat pandemi serta peningkatan berkelanjutan.(dohan)