Oleh Dasman Djamaluddin
*Penulis wartawan senior tinggal di Jakarta.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dari Partai Republik AS, mendesak Mike Pence, wakilnya, untuk membatalkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat AS.
Kesetiaan Wakil Presiden AS Mike Pence kepada Presiden Donald Trump, akan menghadapi ujian final pada Rabu, 6 Januari 2021 ini ketika dia memimpin sidang Kongres untuk menetapkan hasil pemilihan presiden.
Sebelumnya, menurut penghitungan suara elektoral di seluruh negara bagian, kandidat Partai Demokrat Joe Biden terpilih sebagai presiden baru dengan keunggulan 306 berbanding 232 untuk Trump.
Michael Richard “Mike” Pence, yang lahir di Columbus, Indiana, 7 Juni 1959; kini berusia 61 tahun. Ia adalah Wakil Presiden AS ke-48. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Gubernur negara bagian Indiana ke-50 dari 2013 hingga 2017.
Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 Donald Trump masih tetap menyatakan bahwa dirinya yang nanti menduduki Gedung Putih untuk empat tahun berikutnya.
Sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) AS, Selasa, 3 November 2020, antara Donald Trump dan Joe Biden, Trump yang merupakan petahana tetap menyatakan dirinyalah yang menang, meski Joe Biden yang menjabat sebagai wakil presiden Barack Obama, telah memenangkan Pilpres tersebut.
Nama lengkap Trump adalah Donald John Trump. Ia merupakan pebisnis, tokoh televisi realita, politikus, dan Presiden AS ke-45. Sejak 1971, ia memimpin The Trump Organization, perusahaan induk utama untuk semua usaha properti dan kepentingan bisnis lain miliknya. Tanggal 14 Juni 2021, usianya sudah 75 tahun (ia lahir tahun 1946 di Jamaica Hospital Medical Center, Kota New York, New York, Amerika).
Membaca perkembangan terakhir setelah Joe Biden dinyatakan terpilih sebagai Presiden AS ke-46, banyak hal-hal yang terjadi, terutama keengganan Trump melepaskan jabatannya dengan sukarela, meski Dewan Elektoral atau Electoral College secara resmi telah mengukuhkan politikus dari Partai Demokrat, Joe Biden, sebagai Presiden AS ke-46.
Pemungutan suara dari Dewan Elektoral tersebut telah dilangsungkan pada Senin, 14 Desember 2020 malam waktu setempat.
Terpilihnya Joe Biden sudah tentu membawa angin segar buat masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Sebelumnya Presiden Republik Indonesia Jokowi (Joko Widodo) telah mengucapkan selamat kepada Joe Biden.
Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris yang resmi memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS. Jokowi menyampaikan ucapan selamat lewat akun media sosialnya, Minggu, 8 November 2020.
“Selamat Joe Biden dan Kamala Harris atas pemilu yang bersejarah. Perubahan besar ini adalah refleksi dari harapan terhadap demokrasi,” tulis Jokowi.
Tetapi bagaiman perkembangan di dalam negeri AS sendiri hari ini waktu setempat tanggal 6 Januari 2021? Kita masih menunggu bagaimana sikap Wakil Presiden AS Mike Pence memimpin sidang.
Siapa Joe Biden
Nama lengkap Joe Biden adalah Joseph Robinette Biden Jr. Ia adalah seorang politikus Amerika yang saat ini adalah Presiden terpilih AS. Setelah mengalahkan Donald Trump yang merupakan petahana saat pemilihan umum Presiden AS 2020, dia akan dilantik sebagai Presiden AS ke-46 pada 20 Januari 2021. Hal ini akan terjadi jika Mike Pence yang memimpin sidang mengabaikan saran Trump.
Buat Donald Trump, Pemilihan Presiden AS ini merupakan kenangan buat dirinya. Mengapa tidak? Usahanya untuk menyatakan dirinya sebagai Presiden AS empat tahun berikutnya telah gagal. Ia dan kabinetnya harus bersiap-siap meninggalkan Gedung Putih. Itu jika sidang hari ini tetap memutuskan Joe Biden sebagai pemenangnya.
Selama ini, yaitu sepanjang karier bisnisnya, Trump telah membangun gedung perkantoran, hotel, kasino, lapangan golf, dan fasilitas bermerek lainnya di seluruh dunia. Tetapi karena terjun ke dunia politik, bisnisnya banyak merugi.
Presiden AS ke-45 ini pernah mengharapkan menerima hadiah Nobel Perdamaian dengan menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea. Tetapi, ia juga gagal.
Sejak 1971, Trump memang telah bergerak di bidang bisnis. Masyarakat internasional tidak menyangka, ia bisa mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden AS sebelumnya. Ia berhasil mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Ia dilantik pada tanggal 20 Januari 2017.
Awal yang Dimulai dengan Kekeliruan
Pada Juni 2015, Trump mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden dari Partai Republik dan langsung menjadi calon unggulan. Bulan Mei 2016, para pesaingnya di Partai Republik menghentikan kampanyenya masing-masing.
Bulan Juli 2016, ia secara resmi dicalonkan sebagai presiden pada Konvensi Nasional Republik 2016. Kampanye Trump mendapat liputan media dan perhatian luas di dalam maupun luar negeri.
Banyak pernyataan Trump dalam berbagai wawancara, Twitter, maupun kegiatan kampanyenya yang memicu kontroversi atau terbukti keliru. Sejumlah kegiatan kampanye Trump sepanjang pemilihan pendahuluan dibarengi oleh unjuk rasa. Setelah Trump memenangi pemilu, ia memulai proses transisi pemerintahan. Pada usia 70 tahun, ia merupakan orang tertua yang menjabat sebagai Presiden AS.
Donald Trump di awal menjabat Presiden AS sudah muncul tuduhan bahwa ia menang dikarenakan Rusia ikut bermain di belakangnya.
Baiklah kita tunggu hasil sidang Kongres AS tanggal 6 Januari 2021 waktu setempat. ***