Semarang,Koranpelita.com
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah Yulianto Sudrajat berharap modul untuk pemilih daerah rawan bencana dan daerah partisipasi rendah pilkada serentak, terutama yang terkait dengan wabah covid 19, hanya sebagai database, sekaligus sebagai catatan sejarah penyelenggaraan pilpres, pileg maupun pilkada.
Harapan itu muncul seiring dengan sudah punahnya wabah covid 19 yang selama ini menjadi tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan pemilu.
“Kami berharap rumusan modul yang kita diskusikan dan rumuskan ini hanya menjadi catatan sejarah pemiluan mendatang, karena covid 19 sudah tidak ada, sirna dari muka bumi. Jadi semua yang dilakukan tersebut sekaligus berubah menjadi wisata demokrasi,” tandas Yulianto Sudrajat dalam Focus Group Discussion yang digelar KPU Jateng di Hotel Patrajasa, Rabu (30/12/2020).
Hadir dalam diskusi tersebut perwakilan sejumlah organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, kemahasiswaan, organisasi ekstra kurikuler seperti HMI, PMII, GMNI dan KAMMI, perwakilan instansi pemerintah di Pemprov Jateng, Bawaslu, Mappilu-PWI Jateng, dan lain-lain.
Menurutnya, ekspos Hasil Penyusunan Materi dan Alat Peraga Modul Pendidikan Pemilih di daerah pandemi dan rawan bencana tersebut terumuskan setelah dua kali diskusi. Berawal ketika diskusi soal Alat Peraga Pendidikan Tahun 2020, lalu berlanjut diskusi kedua melibatkan narasumber berbagai disipilin ilmu, dengan arah untuk merumuskan modul pemilihan di daerah rawan bencana dan daerah partisipasi rendah pilkada.
“Diskusi kali ini sebagai puncak kegiatan diskusi sebelumnya. Namun meski sudah menjadi rumusan atau modul bagi pemilih dalam pemilu mendatang, kita semua berdoa wabah mudah- mudahan sudah sirna dan penyelenggaraan pemilu normal seperti sebelumnya. Diharapkan pemilu mendatang akan menjadi semacam wisata demokrasi, yang para pemilihnya semangat hadir memberikan hak suaranya penuh suka cita,” kata Yulianto Sudrajat.
Dalam ekspose tersebut, lanjutnya, selain dijelaskan persoalan yang berkaitan dengan protokol kesehatan selama proses dan pelaksanaan pilkada. Antisipasi rendah partisipasi pemilih serta mekanisme seluruh stakeholder dalam meningkatkan partisipasi pemilih.
Ketua Mappilu-PWI Jateng Sugayo mengapresiasi, seluruh rangkaian kegiatan dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih yang telah dan akan dijalankan KPU Jateng. Apalagi dalam pilkada serentak 2020 lalu partisipasi pemilih sudah mencapai 70 persen lebih dari jumlah pemilih di Jawa Tengah.
“Ini membuktikan kinerja KPU Jateng layak diapresiasi, karena sudah bekerja secara maksimal menuju pilkada yang lebih berkualitas tetapi tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan masyarakat,” tandasnya.(sup)