Semarang,Koranpelita.com
Kepolisian Daerah Jawa Tengah hingga kini masih terus mengerahkan jejaring intelijen untuk deteksi dini terhadap aksi teror yang berlebihan, setelah ditemukannya lokasi pusat pelatihan terorisme di Dusun Gintungan Bandungan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
“Pimpinan sudah memerintahkan ke jajaran untuk menggunakan jaringan intelijen, untuk diupayakan tidak ada lagi pusat pelatihan seperti yang ditemukan di Ungaran,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/12/2020).
Menurutnya, setelah Densus 88 Mabes Polri mengungkap pusat pelatihan terorisme di Bandungan, tidak ada lagi kegiatan serupa terjadi di Jateng. Karena itu, Polda Jateng sudah melakukan pemantauan pusat pelatihan JI tersebut.
“Kita sudah dan terus selalu mendeteksi kejadian-kejadian serupa itu. Sekarang tidak ada lagi di Jateng,” jelasnya.
Iskandar menerangkan, terbongkarnya lokasi pelatihan tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat. Apalagi berdasarkan informasinya dinilai, warga sekitar curiga dengan kegiatan di dalamnya.
“Karena tempat disewa dan sangat terpencil, sehingga dilaporkan masyarakat karena tempatnya dicurigai,” jelas Iskandar.
Sebagaimana diketahui Mabes Polri mengungkap pusat pelatihan terorisme di Semarang, Jateng, berlokasi di sebuah vila di Desa Gintungan, Bandungan, Kabupaten Semarang pada Minggu, 27 Desember 2020. Namun Desa Bandungan dikenal sebagai salah satu kawasan wisata di Kabupaten Semarang.
Anggota dilatih keterampilan menggunakan pedang, penyergapan, dan perakitan bom. Pusat pelatihan teror sudah melatih tujuh angkatan, dengan jumlah sebanyak 96 anggota muda.(sup)