Sidoarjo, Koranpelita.com
Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat menutup Pendidikan Penerbang (Dikpenerbang) TNI AL Angkatan ke-24 TA 2020 yang dilaksanakan di Baseops Lanudal Juanda, Rabu, (23/12/2020).
Penutupan Dikpenerbang ini diikuti 13 perwira Penerbang yang sebelumnya menempuh pendidikan di Sekolah Penerbang Angkatan laut (Senerbal) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Kodikopsla Kodiklatal selama delapan belas bulan. Dalam penutupan pendidikan tersebut predikat Siswa terbaik diraih Letda Laut (P) Galuh Haryanto.
Tampak hadir dalam penutupan tersebut Danpuspenerbal Laksda TNI Edwin, S.H., M. Han, Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman ST., M.Si (Han), Kepala Staf Koarmada II Laksma TNI Dafit Santoso, Kadispsial LaksmaTNI Dr. Wiwin Dwi Handayani , M.Si., Psikolog, Dankodikopsla Laksma TNI Eko Wahjono, para Direktur Kodiklatal dan pejabat utama Puspenerbal.
Adapun penutupan Dikpenerbang ini merupakan implementasi dari sembilan prioritas kepemimpinan Kasal Laksamana TNI Yudho Margono, S.E., M.M yaitu yaitu pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman
Mengawali sambutan Dankodiklatal Laksda TNI Nurhidayat menyampaikan ucapkan selamat atas keberhasilan para prajurit dalam menyelesaikan pendidikan penerbang TNI AL Angkatan ke-24 Ta 2019 dengan baik, aman dan lancar. Semoga pengetahuan dan keterampilan di bidang penerbangan yang telah diterima dalam pendidikan selama 18 bulan dapat ditunjukkan dalam pelaksanaan tugas sebagai perwira penerbang TNI AL dimanapun nanti bertugas
Lebih lanjut disampaikan bahwa brevet penerbang yang telah disematkan di dada kiri ini tidak hanya sebagai tanda bahwa pendidikan yang dijalani telah berakhir dan tidak pula hanya sebagai lambang yang patut dibanggakan seorang penerbang. Namun di balik itu semua, brevet penerbang menuntut tanggung jawab moral dan profesionalitas untuk menjadi seorang penerbang TNI AL yang memiliki tingkat pengetahuan dan kemampuan penerbangan secara teknis dan taktis operasional serta menguasai prosedur penggunaan pesawat udara TNI AL sesuai type rating pesawat dan peraturan penerbangan secara umum.
Dihadapkan pada dinamika lingkungan strategis yang terjadi, maka tugas-tugas TNI AL akan semakin terfokus pada perlindungan garis-garis perhubungan laut, melindungi berbagai kegiatan ekonomi di dan lewat laut serta menjaga sumber-sumber kekayaan alam dan energi yang berada di laut wilayah yurisdiksi Indonesia. Hal ini berarti bahwa pengamanan dan pengendalian laut merupakan bagian dari penegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.
Agar dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka TNI AL mengoperasikan pesawat udara sebagai salah satu bagian integral Sistem Senjata Armada Terpadu yang bekerja sama dengan KRI. Keterpaduan unsur udara dengan KRI dimaksudkan untuk memperluas cakupan wilayah dan mempercepat aksi di dalam operasi laut sebagai “fleet air arm”.
Oleh karena itu, output pendidikan harus benar-benar profesional sesuai kompetensi yang dimiliki penerbang TNI AL, karena dunia penerbangan militer tidak dapat dipisahkan dari regulasi keselamatan kerja dan penerbangan yang memiliki risiko tinggi. Untuk itu, para perwira alumni Dikpenerbang hendaknya memahami arti penting zero accident yang menjadi keharusan dalam dunia penerbangan. The sky is wide but no room for error, istilah itu tidak hanya sekedar slogan semata, namun itu harus menjadi prioritas utama dalam pembinaan personel penerbangan tni al dimanapun bertugas.
Dalam acara penutupan pendidikan tersebut juga dilaksanakan penyemetan brevet penerbang oleh Danpuspenerbal Laksda TNI Edwin, S.H., M. Han beserta pejabat utama Puspenerbal dilanjutkan penyiraman air suci sebagai tanda warga baru di Penerbangan TNI Angkatan Laut.(ay)