Jakarta, Koranpelita.com
Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa keputusan adalah takdir Allah yang tidak bisa berubah demikian pula dengan menjadi pemimpin adalah kehendaknya.
“Tidak akan terjadi seseorang menjadi pemimpin di dunia ini tanpa se ijin Allah,”ujar Satrio Wibowo Politikus Muda Asal PDIP, Kepada KORANPELITA.COM, di Jakarta, Sabtu (20/04/2019)
Dikatakan Satrio menjadi pemimpin seyognya harus amanah dan tawadhu jangan sampai kesempatan yang diberikan rakyat diabaikan begitu saja.Karena kalau tidak amanh bisa berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan bangsanya.
“Amanat itu diberikan kepada langit – tapi manusia ingin mengerjakan tugas itu tapi menyia-nyiakan, sehingga menjadi pemimpin yang tidak amanah, dan pembalasan langsung dari allah tanpa ampun,” tuturnya.
Pasalnya untuk menjadi pemimpin seijin allah, amanahnya sangat berat, saatnya memegang amanah , itulah di uji bagaimana kekayaan dan perhiasan hanya kenikmatan hidup di dunia.
” Yang kita cari sebenernya adalah kebahagiaan di akhirat dengan cara bertaqwa …bagaimana menjadikan politik menjadi manfaat bagi umat yang banyak..Allah lah yang meninggikan sebagian mereka beberapa derajat…tidak tinggi, agar bisa terjadi alat bantu bagi mereka yang memerlukan,”tegasnya Satrio yang juga pencetus Koperasi Digital Indonesia (KDI)
Lebih lanjut Satrio merasa bersyukur dan Alhamdulillah, rakyat DKI Jakarta. Khususnya Dapil VII meliputi, 5 Kecamatan (Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Setiabudi, Pessanggerahan).Saatnya untuk bekerja sama , bergotong royong, bangkit bergerak untuk berani baik di DKI Jakarta, pekerjaan rumah yang besar untuk bersih2 di DPRD DKI Jakarta dan juga momentum untuk PDI Perjuangan menjadi partai yang bersih dan terus amanah untuk rakyat!
“Salam Gotong Royong, menuju kepemimpinan dunia!,”tandasnya.(han)