Sintang,Koranpelita.com
Kepala SDN 33 Natai Bunyau Desa Engkerangan, Kecamatan Kayan Hilir, Nyangga S. Pd. K dan dewan guru mengharapkan kepada pemerintah pusat menambah ruangan kelas untuk belajar.
Kepala Sekolah Nyangga mengatakan SDN 33 Natai Bunyau Hanya memiliki 4 ruangan saja. Sehingga agar kegiatan proses belajar mengajar tetap berjalan lancar, maka kepala sekolah bersama dewan guru memutuskan untuk memberi sekat 2 ruangan kelas, sehingga ruang kelas menjadi 6 ruangan.
Masalah prasarana yang lain adalah tidak ada mes guru yang memadai. Ada 1 mes guru, itu pun di buat secara gotong royong oleh masarakat setempat,” ujarnya Nyangga S. Pd.K. Beliau juga mengharapkan kepada pemerintah pusat dan yang terkait untuk membangun tambahan dua ruang kelas lagi untuk SDN 33 Natai Bunyau supaya proses belajar kedepan lebih meningkat.
Jarak rumah guru ke sekolah dapat ditempuh sekitar 30 menit jika jalan kering. Tetapi jika musim hujan, perjalanan bisa satu sampai dua jam lebih, sehingga guru bisa datang terlambat akibat melewati jalan berlumpur jika selesai hujan. Kalaupun harus menginap di sekolah saat musim hujan, tidak ada mes yang memadai untuk di tempati oleh guru, sehingga guru harus turun mengajar dari rumah masing-masing.
Anak-anak murid SDN 33 Natai Bunyau proses belajarnya masih manual dan berpusat pada guru. Selama masa pandemi, guru mengajar anak ” didiknya dengan cara berkunjung ke rumah masing masing murid secara bergiliran,” kata Hadi Wiratno, S.Pd.,Gr. Pembelajaran tersebut tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker dan jaga jarak.
Agar pembelajaran lebih menarik minat siswa, guru memanfaatkan media TAB dari bantuan afirmasi kemdikbud. Salah satu murid SDN 33 Natai bunyau yaitu “Rusli” memanjat pohon untuk menginstal aplikasi pembelajaran dalam TAB. Aplikasi tersebut dapat digunakan secara offline. Sehingga siswa dapat belajar melalui aplikasi meskipun tanpa jaringan, ujarnya Hadi Winarno, S.Pd., Gr..(Adhar)