Memaknai Sumpah Pemuda Saat Ini, Di Sini

Oleh: Dr. H. Joni,SH.MH(((

*Penulis Notaris tinggal di Sampit

Sumpah Pemuda diikrarkan sembilanpuluh dua tahun berselang. Isinya satu tumpah darah, tanah air Indonesia. Satu bangsa, Indonesia. Satu bahasa, Indonesia. Kini, semuanya terwujud. Lalu apa relevansinya diperingati, Ketika semuanya sudah tertata. Kebangsaan Indonesia, sebagai satu entitas berpengaruh di dunia sudah terwujud. Satu tanah air, dengan batas geografi yang berkepastian sudah dipenuhi. Dalam satu jargon Negara Kesatuan Republik Indonesia Harga Mati sudah menjadi tekad yang juga diakui dunia, sebagai satu modal besar yang dikembangkan pada pergauan wilayah dunia. Demikian pula satu bahasa Indonesia, yang dalam tataran morfologis sudah menjadi satu diantara sekian bahasa yang dijadikan bahasa komunikasi dunia.

Menghadapi Problem Global
Secara global, komunitas yang diikat oleh apapun, baik itu ikatan ideologis, ikatan sosial kemasyarakatn apa lagi yang bersifatg lokal dan tenporer, senantiasa menghadapi Ancaman, Gangguan Hambatan dan Tantangan (AGHT). Manakala kuat dari keempatnya maka ikatan itu akan kokoh sebagai satu komunitas yang bisa terus eksis. Sebaliknya, manakala tergeerus oleh situasi dan kondisi yang bersifat alamiah dan berkembang bersama sang waktu, maka komunitas itu akan musnah, baik secara pelan maupun cepat.
Dalam bahasa integrasi dan integritas nasional, ancaman merujuk pada kondisi atau usaha yang bertujuan mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konseptual. Ancaman merujuk pada upaya untuk mendegradasi komunitas sosial. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat melemahkanau menghalangi secara tidak konseptual, terhadap komunitas sosial dalam hal ini kehidupan berbangsa.

Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan dalam segala bentuknya. Hal ini bersifat negative sebab merupakan pewujudan dari upaya perlawanan terhadap upaya yang dilakukan secara terstruktur g una mempertahankan atau memperkokoh integrasi dan integritas nasional. Untuk hambatan, merujuk pada hal atau usaha yang berasal dari dalam atau internal yang bermaksud atau bertujuan melemahkan/ menghalangi pencapaian tujuan akhir dari inetgrasi dan integritas dari komunitas sosial, yang dilakukan secara tidak konseptual.

Diukur dari AGHT, bisa disebut kondisi inetgrai dan integritas nasional bangsa Indonesia berada pada kondisi stail. Artinya dalam waktu yang relative lama, dihitung dari kemerdekaan tanah air, kondisinya sudah stabil. Oleh karena itu Ketika Sumpah Pemuda sebagai momentum kelahiran entitas bangsa Indonesia, layak dipertanyakan relevansinya untuk saat sekarang. Entitas yang sudah mantap ini sudah bisa menjawab secara dinamis berbagai bentuk AGHT yang mencoba menggerogoti eksistensi kebangsaan.
Dalam bahasa konkret, ketahanan nasional kita sudah bagus untuk saat sekarang, menghadapi berbaga AGHT yang masuk. Sebagaimana dipahami, dibentuknya sebuah negara pasti mempunyai tujuan tertentu yang merupakan idealisme para founding fathers-nya. Secara umum, tujuan pembentukan sebuah negara adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya dalam arti luas. Bahasanya bisa beragam. Tujuan nasional bangsa Indonesia terpateri di dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pada dasarnya, di dalam upaya mencapai tujuan nasional itu, setiap bangsa melakukan aktivitas yang secara berencana dan berkelanjutan. Aktivitas itu disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki bangsa yang bersangkutan dalam arti luas pula. Aktivitas untuk mencapai tujuan nasional itu disebut dengan pembangunan nasional yang pada pasca pasca reformasi, sebagian masyarakat “alergi” terhadap istilah pembangunan yang berkonotasi orde baru. Sebagai kajian obyektif, pemaknaan kata pembangunan memiliki nilai sebagai upaya yang tersistem dan berkelanjutan. Kata “pembangunan” secara akademis lebih mewakili maksud langkah-langkah untuk mencapai tujuan nasional.
Di dalam melakukan pembangunan tersebut, sebagai konsekuensi yang wajar – langsung atau tidak langsung selalu akan menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Untuk menghadapi hal itu, secara alamiah setiap bangsa selalu menyadari urgensinya memiliki ketahanan, daya tahan, keuletan dan ketangguhan. Manfaatnya adalah untuk mengatasi hakekat ancaman tersebut sehingga program pembangunan nasionalnya tetap dilaksanakan sampai tercapainya tujuan nasional.

Relevansi Sumpah Pemuda
Bahwa AGHT bangsa Indonesia dalam perkembangannya justru semakin kompleks. Tantangan global yang mau atau tidak, suka atau tidak terus bermunculan. Justru pada kondisi yang demikian, semangat untu menghidupkan Sumpah Pemuda masih tetap dan justru semakin relevan. Ketika ada upaya yang secara terstruktur dan terorganisasi melemahkan ikatan kebangsaan, dan mendegradasi kualitas ketahanan nasional, perekat yang secaa universal bisa memberikan garansi kekuatan adalah semangat Sumpah Pemuda.
Bahwa tatkala semakin deras bahwa ikagtan suatu komunitas hanya jika aa kepentingan Bersama, maka ikatan Sumpah Pemuda memberikan warna yang langgeng bahwa satu tanah air, satu kebangsaan dan satu bahasa yaitu Indonesia masih merupajan ikatan yang relevan dan terus abadi di sepanjang jaman. Ikatan ini yang kiranya menjadi cirkhas dari upaya yang terus menerus dipupuk melestarikan Sumpah Pemuda.
Makna Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia yang pertama yaitu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Perjuangan para pemuda dalam mendapat kemerdekaan sangat besar, terbukti dengan adanya berbagai peristiwa yang melibatkan para pemuda pada masa sebelum kemerdekaan. Pemuda dan pemudi tokoh Sumpah Pemuda telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, moral bahkan harta benda demi menyatukan bangsa Indonesia. Tanpa makna Sumpah Pemuda serta perjuangan pemuda dan pemudi kala itu, mungkin saja Indonesia tak mencapai kesatuan untuk melawan penjajah negeri.

Pada pespektif nilai, maka kebanggan terhadap merupakan bahasa pemersatu bangsa dan bahasa dunia. Masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36. Kebanggaan akan bahasa Indonesia perlu ditekankan. Tanpa pemahaman berbahasa yang baik, mengungkapkan isi dan ide akan sulit. Hal ini juga berpengaruh pada inteligensi dan rasa nasionalisme kita sebagai bangsa besar.

Oleh karena itu, menjaga keutuhan bangsa merupakan hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. Sumpah Pemuda memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab. Untuk itu, kita sebagai Bangsa Indonesia tidak boleh lupa dengan semangat yang diajarkan oleh para pemuda yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan menjadikannya panutan dalam kehidupan bernegara, sembilanpuluh dua tahun berselang.***

 

About redaksi

Check Also

Mengapa Disiplin dan Bersih Begitu Susah Di Indonesia ?

Oleh  : Nia Samsihono Saat aku melangkah menyusuri Jalan Pemuda Kota Semarang aku mencoba menikmati …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca