Serang, Koran Pelita.com
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menjadi pembicara dalam webinar Banten Millenial Leadership Forum (BMLF) 2020 yang digelar BI Perwakilan Banten, Rabu (21/10).
Dalam paparannya kepada ratusan generasi milenial peserta webinar, Wagub berpesan agar anak muda yang ingin merintis jalan menjadi pemimpin untuk tidak mudah terpengaruh dengan cibiran atau cemoohan yang saat ini banyak dan dengan mudah menghampiri di media sosial maupun di dunia nyata.
Menurut Wagub, alih-alih merespon negatif cibiran dan cemoohan tersebut, generasi milenial calon pemimpin justru harus menjadikannya sebagai motivasi dan introspeksi diri. “Jadikan hinaan dan cemoohan itu sebagai pemicu untuk kita menjadi lebih baik lagi,” kata Wagub dalam sesi tanya jawab dalam webinar yang dipandu oleh Ledi Marina, News Anchor RCTI tersebut.
Selain Wagub, hadir para pembicara lainnya yaitu Menteri PAN dan RB Tjahjo Kumolo dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Webinar yang dibuka langsung oleh Kepala BI Perwakilan Banten Erwin Soeriadimadja tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan dari penyanyi Rizkie Febian.
Sementara itu dalam paparannya Wagub mengatakan, kesiapan generasi muda sebagai future leader dalam ketahanan negara dapat dilihat pada aspek ketahanan di bidang sosial, budaya serta ketahanan dalam bidang teknologi. Sebagai mahasiswa, menurut Wagub, karakter yang dibutuhkan bukan sekedar mahasiswa yang unggul dalam sisi akademik semata melainkan dibutuhkan resilience (ketahanan pribadi).
Hal itu meliputi ketahanan pribadi untuk menghadapi berbagai perubahan dan tantangan, religiusitas, optimisme, tindakan-tidakan produktif, nilai-nilai kebangsaan, serta ketekunan dalam menjalankan suatu bidang keahlian tertentu.
Selain itu, lanjut Wagub, generasi muda Banten juga diharapkan tetap mengedepankan kearifan lokal di tengah arus deras globalisasi menjadi penting untuk membentuk identitas.
Adapun tantangan ke depan bagi generasi milenial, kata Wagub, tercermin dalam poin-poin tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/ SDGs) dimana generasi muda akan memegang peranan penting dalam pencapaian SDGs Indonesia sesuai dengan latar pendidikan dan passion.
Terlebih, lanjutnya, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi kurun waktu tahun 2020-2030 yang menjadi tantangan bagi seluruh stakeholder pembangunan bagaimana penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, bonus demografi tidak serta merta dapat dinikmati jikalau tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia,” kata Wagub.
Terkait itu, Wagub menilai pentingnya pendidikan agar dapat menjadi perhatian bersama. Peningkatan angka rata-rata lama sekolah dan angka partisipasi sekolah usia 16-18 tahun atau jenjang pendidikan menengah SMA sederajat perlu menjadi perhatian.
Menteri PAN & RB Tjahjo Kumolo yang mendapat kesempatan pertama berbicara pada webinar tersebut mengatakan, generasi muda harus melatih diri untuk memiliki target dalam keseharian dan untuk mencapai cita-cita di masa depan.
Tjahjo juga berpesan agar generasi muda senantiasa melatih diri untuk dapat mengenali potensi dirinya sejak dini.
“Misal saya waktu pertama berkarie di sebuah lembaga hukum, namun saya merasa tidak cocok. Dan saya menemukan diri saya cocok di politik. Dan itu terbukti sampai hari ini saya di politik membantu di pemerintahan Bapak Jokowi (Presiden RI Joko Widodo),” katanya. (MR/Rah)