Palangka Raya, Koranpelita.com
Di masa pandemi Covid-19, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR) tetap semangat dalam melaksanakan program tahunan FMIPA UPR seperti Seminar Nasional Sains dan Terapan (SNST) ke-3.
FMIPA UPR mengadakan SNST ke-3 Santu, 26 September 2020 yang diikuti oleh 7 Keynote speaker, 50 orang Pemakalah, 14 Partisipan, dan sekitar 20 orang panitia SNST.
Pembukaan SNST, Prof. Dr. Sih Winarti, M.S (Plt. Dekan FMIPA UPR) memberikan kata sambutan dan acara SNST Ke-3 dibuka oleh Dr. Andrie Elia, M.Si (Rektor UPR). Keynote speaker yang diundang pada acara ini adalah Dr. Muhammad Dimyati (Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan- Kemenristek BRIN), Prof. I Gede Wenten, M.Sc, Ph.D (Wakil Rektor ITB Bidang Riset dan Inovasi), Mohammad Adhi Ariyanto, S.Si (PT. Tuah Turangga Agung), dan Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc (Dekan Biologi UGM).
Kali ini, panitia SNST ke-3 mengambil tema “Inovasi Sains dan Teknologi untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan demi Mewujudkan Indonesia Maju”. Dibutuhkan penguatan inovasi iptek untuk mendukung perkembangan berkelanjutan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah melalui Innovation Driven Economy yakni inovasi pengolahan sumber daya alam di Indonesia yang dapat menjadi salah satu parameter penting untuk Indonesia agar terlepas dari ketertinggalan (Dr. Muhamad Dimyati, Kemenristek BRIN). Oleh karena itu, penting untuk mengetahui potensi ekonomi di setiap penelitian yang akan dilaksanakan agar dapat ditawarkan ke industri.
Menurut Prof. I Gede Wenten (ITB), Budaya Ilmiah Unggul merupakan landasan kokoh untuk menghasilkan riset dan inovasi yang berdaya saing, sehingga selain memiliki banyak publikasi ilmiah internasional bereputasi dan paten juga menghasilkan penelitian yang dapat dikomersialisasikan.
Pembangunan berkelanjutan sangat dibutuhkan dalam pengembangan Indonesia ke arah yang lebih baik. Inovasi dapat dilakukan disegala bidang,baik dalam bidang industri maupun akademik. Inovasi di bidang teknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat sehingga diharapkan Indonesia melakukan inovasi agar tidak ketinggalan dari negara maju lainnya. Indonesia masih kurang dalam melakukan inovasi, hal ini dapat dilihat dari jumlah riset dan jumlah paten Indonesia masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Dalam meningkatkan jumlah publikasi dan jumlah paten perlu dilakukan inovasi dalam berbagai bidang.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan inovasi dalam sains dan terapan adalah dengan melaksanakan SNST ke-3 ini. Selain sebagai wadah sharing ilmu pengetahuan, SNST ke-3 ini merupakan salah satu wadah bagi para peneliti baik dosen maupun mahasiswa untuk mempresentasikan dan menerbitkan artikel ilmiah yang dimiliki.
Di bidang industri, seperti di perusahaan, inovasi dapat dilakukan dalam hal peningkatan kualitas produk seperti halnya pada perusahaan tambang yaitu PT. Tuah Turangga Agung melakukan inovasi dalam hal optimalisasi coal movement model dan reject coal menjadi coal product (M.Adhi Ariyanto). Inovasi ini dilakukan agar perusahaan dapat berkembang dengan pesat dan dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Tidak hanya dalam perusahaan, dalam ranah akademik, yaitu pendidikan, Inovasi juga harus dilakukan agar ilmu pengetahuan dibidang teknologi dapat berkembang. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan secara khusus di bidang biologi adalah dengan melakukan inovasi terhadap buah melon, yaitu dengan menghasilkan modifikasi buah melon sehingga menghasilkan jenis dan ukuran melon yang berbeda-beda yang telah dilakukan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono (UGM).
Pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan dengan kerjasama antara akademisi, praktisi, dan pemerintah. Dukungan pemerintah sangat diharapkan yaitu berupa kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan berkelanjutan. Diharapkan melalui SNST Ke-3 ini, kita dapat menambah ilmu pengetahuan sehingga termotivasi dan melakukan inovasi sains dan teknologi di bidang masing-masing sehingga menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan bagi Indonesia Maju. (RAG)