Indonesia – Malaysia Rancang Operasi Maritim Bersama

 

Malaysia,  Koranpelita.com

Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Operasi Laut Bakamla RI Laksamana Pertama Bakamla Nursyawal Embun selaku Ketua TPOM Indonesia dan delegasi Malaysia dipimpin Pengarah Penyelarasan Penguatkuasaan Maritim APMM Laksamana Muda (M) Haji Ibrahim Bin Haji Mohammed selaku Ketua TPOM Malaysia, bertemu dalam kegiatan Tim Perancang Operasi Maritim (TPOM) Malaysia – Indonesia ke-28 di Kota Melaka, Malaysia, 8 hingga 11 April 2019.

Delegasi Indonesia dalam Rapat TPOM ke-28 ini terdiri dari perwakilan instansi maritim bidang keamanan laut yakni dari Guskamla Koarmada I TNI AL, Ditjen PSDKP KKP, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, Sops Mabes TNI, Ditpolairud Korpolairud Baharkam Polri dan Ditopsla Bakamla.

Menurut Kasubbag Humas Bakamla RI Letkol Bakamla Mardiono,  hingga saat ini, operasi maritim bersama Indonesia – Malaysia dalam kerangka kerjasama perbatasan telah dilaksanakan sebanyak 28 kali.

Dalam melaksanakan operasi, lanjut Mardiono, selalu diawali dengan perencanaan melalui rapat TPOM dari kedua negara, dengan daerah operasi meliputi seluruh wilayah perbatasan maritim kedua negara.

Wilayah perairan yang menjadi fokus perhatian TPOM masih di selat Melaka dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan Selat Malaka merupakan salah satu selat tersibuk di dunia yang sangat rawan terhadap illegal activity dan keselamatan di laut disamping juga merupakan lintas transit internasional kapal pengangkut komoditi perdagangan dan mineral dunia serta pelayaran nasional negara baik Indonesia maupun Malaysia.

Disatu sisi, kondisi tersebut merupakan potensi dan peluang peningkatan ekonomi nasional bidang maritim, namun disisi lain juga berpotensi munculnya gangguan dan ancaman pelanggaran hukum seperti kejahatan penyelundupan, kegiatan perikanan ilegal, pencemaran lingkungan maritim dan kecelakaan di laut.

Oleh karena itu kedua Negara perlu meningkatkan dan mensinergikan patroli terkoordinasi yang melibatkan Badan/agency keamanan maritim kedua negara.

Menindaklanjuti hal tersebut TPOM dari kedua negara bertemu untuk merancang patroli terkoordinasi dan kegiatan lainnya guna menekan tindak kejahatan di kawasan perbatasan maritim kedua Negara.

Dari hasil pertemuan tersebut diharapkan konsep perencanaan Patkor operasi tindak maritim (Optima) Malindo dan Kastam/Bea Cukai Indonesia-Malaysia (Kastima) yang akan dilaksanakan dapat dirancang secara optimal.

Rapat TPOM Malindo ke-28 menyetujui adanya komitmen bersama kedua negara untuk memberantas kejahatan di laut serta meningkatkan keamanan dan stabilitas kawasan. Selain itu, kedua Negara juga berkomitmen untuk memberikan bantuan/dukungan SAR di laut.

Kedua negara juga mengevaluasi solusi yang diambil atas kendala kendala yang timbul pada Patkor (Optima dan Kastima) yang telah berjalan, melaporkan situasi keamanan dan kesalamatan terkini di wilayah perairan kedua Negara serta pertukaran informasi lainnya.(ay/bakamla)

About ahmad yani

Check Also

Dankodiklatal Tinjau Gladi Serbuan Operasi Amfibi di Pantai Banongan Situbondo

Surabaya, koranpelita.com Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah selaku Direktur Latihan (Dirlat) Latihan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca