Gagas Ide Pengolahan Lahan Gambut Terbakar sebagai Solusi Atasi Pencemaran Gas CO
Palangka Raya, Koranpelita.com
Tim Universitas Palangka Raya (UPR) berhasil menjadi salah satu finalis di antara 10 finalis lomba karya tulis ilmiah nasional Festival Ilmiah Universitas Negeri Semarang (FILM UNNES) 2020 yang diadakan oleh Badan Semi Otonom Forum Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmiah Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (FIFA SPORT).
Tim UPR dibimbing dosen jurusan Kimia Rendy Muhamad Iqbal,S.Si.,M.Si. Tim beranggotakan 3 orang mahasiswa jurusan Kimia Fakultas MIPA tahun Angkatan 2019 ini terdiri atas Manuel Yanwerico, Priscila Carolina Mamonto danTiara Cristy Agata Sinaga. Lomba karya tulis ilmiah nasional FILM UNNES 2020 akan dilaksanakan pada bulan September mendatang.
Adapun 10 tim yang lolos menjadi finalis berasal dari berbagai perguruan tinggi yang terdiri atas Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Universitas Palangka Raya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Islam Indonesia, Institut Teknologi Negeri Sepuluh November.
Walaupun di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, para mahasiswa tersebut masih dapat produktif dengan mengikuti lomba. Lomba yang diselenggarakan akan dilakukan secara online (Daring).
Mekanisme lomba sendiri dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap presentasi dimana para finalis akan membuat video presentasi dan PPT kemudian tahap sesi tanya jawab yang akan dilakukan melalui aplikasi zoom.
Secara keseluruhan, lomba karya tulis ilmiah nasional FILM UNNES 2020 ini diikuti oleh beberapa perguruan tinggi se-Indonesia dan Universitas Palangka Raya menjadi satu-satunya finalis yang berasal dari perguruan tinggi di luar pulau jawa.
Ketiga mahasiswa ini melaju ke babak final dengan membawa karya tulis ilmiah yang mengusung judul “Sintesis Adsorben Ni/Karbon Aktif dari Lahan Gambut Terbakar sebagai Material Penangkap Gas CO₂.” tiga mahasiswa tersebut menggagas ide mengenai pembuatan suatu material dengan kearifan lokal yakni Ni/Karbon Aktif yang dapat diolah dari tanah gambut terbakar di Kalimantan Tengah.
Material ini digunakan sebagai adsorben untuk menangkap cemaran gas CO₂ yang ada di atmosfer sebagai solusi mengurangi dampak efek pemanasan global. Harapannya, dengan teknologi ini, Indonesia khususnya Kalimantan Tengah dapat mengurangi pencemaran gas CO₂ di atmosfer sekaligus meningkatkan nilai guna lahan gambut terbakar di Kalimantan Tengah. (rag)