Slawi, koranpelita.com – Wabah penyakit Covid-19 telah membawa dampak besar bagi kehidupan manusia, termasuk sektor ketenagakerjaan yang erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.
Melambatnya perekonomian akibat pandemi berkepanjangan membuat pasar tenaga kerja lesu. Mencari pekerjaan di tengah pandemi Covid-19 seperti usaha yang nyaris mustahil karena pekerja yang ada banyak yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan masuk ke dalam barisan penganggur baru.
Di tengah melemahnya penyerapan pasar tenaga kerja, PT. Winners Internasional, sebuah perusahaan industri garmen di Kecamatan Margasari justru masih kekurangan ribuan tenaga kerja perempuan terampil.
Hal ini terungkap saat Bupati Tegal Umi Azizah menutup acara pelatihan operator garmen onsite angkatan pertama di PT. Winners Internasional, Selasa (25/08/2020) siang.
Umi menuturkan, seratus calon tenaga kerja PT. Winners yang mendapat fasilitas three in one dari Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya Kementerian Perindustrian ini termasuk orang yang beruntung. Sebab, tidak semuanya bisa mendapatkan kesempatan dilatih langsung oleh instruktur BDI karena kuotanya sangat terbatas dan terbagi di banyak tempat di Indonesia.
“Selain mendapatkan ilmu dan keterampilan menjahit, para peserta juga mendapat pengakuan dari sertifikat yang diperolehnya, termasuk sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang diakui sampai ke luar negeri,” tuturnya.
Umi berharap, kesempatan dibukanya ribuan lowongan kerja di industri garmen tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat Kabupaten Tegal.
Umi menuturkan, dari sisi kesejahteraan sosial, Kabupaten Tegal terbilang cukup baik karena tingkat kemiskinannya termasuk sepuluh terendah di Jawa Tengah. Namun, tingkat penganggurannya termasuk di deretan tertinggi.
Ditengarai, hal tersebut terjadi karena penduduk angkatan kerjanya masih pilah-pilih pekerjaan. Untuk itu, ia berpesan kepada warganya yang belum bekerja atau sedang mencari kerja, segera menangkap peluang yang ada agar waktu dan tenaganya produktif, menghasilkan uang untuk mencukupi kebutuhannya, disamping juga mendapat jaminan sosial tenaga kerja dan kesehatan.
Sementara itu, Direktur PT. Winners Internasional Shim Won Taek membenarkan informasi perekrutan ribuan tenaga kerja tersebut. Shim mengatakan, PT. Winners membutuhkan 10 ribu operator mesin jahit.
“Dari rencana lima factory, dua factory sudah terbangun, menyusul tiga factory lagi. Rencananya, masing-masing factory akan menampung dua ribu orang karyawan,” kata Shim.
Shim menyampaikan, saat ini pihaknya baru menerima dua ribu orang tenaga operator mesin jahit yang mulai bekerja Senin (05/10/2020) nanti di satu factory.
“Sementara ini baru satu factory yang bisa beroperasi. Untuk factory selanjutnya akan kami operasikan bulan Maret 2021 mendatang,” tuturnya.
Untuk bisa bekerja sebagai operator mesin jahit di PT. Winners, Shim menjelaskan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya perempuan, umur 18 sampai 35 tahun, minimal lulus sekolah dasar, melampirkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), akta kelahiran, kartu keluarga, kartu tanda pencari kerja, ijazah pendidikan terakhir, surat keterangan sehat dari dokter, daftar riwayat hidup, pas foto berwarna dua lembar.
Semua berkas tersebut dikirimkan ke PT. Winners Internasional yang beralamatkan di Jalan Marga Ayu RT 03/RW 04 Kecamatan Margasari.
Sebelum penempatan kerja, calon tenaga kerja tersebut akan mendapat pelatihan keterampilan menjahit, mengoperasikan mesin jahit. Salah satunya yang diselenggarakan oleh BDI ini.
Kepala BDI Surabaya Muhadi saat menutup acara menuturkan, dari pelatihan three in one angkatan satu yang berkapasitas 100 orang ini bisa diperoleh calon tenaga kerja yang berkompeten dan siap kerja. Terlebih, BDI Surabaya telah menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang memiliki tenaga instruktur profesional untuk melatih tenaga kerja.
“Dengan bekal sertifikat BNSP tersebut, bisa dipastikan mereka, para peserta lulusan pelatihan ini memiliki skill dan kompetensi yang bagus dan bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.(her/oi)