Krisis ekonomi akibat Covid-19 diambang pintu. Untuk itu perlu menyiapkan masyarakat menghadapi situasi paling sulit.
Menggerakkan masyarakat untuk mengembangkan ekonomi mandiri. Ketahanan pangan menjadi salah satu langkah antisipasi.
Ketua RT03 RW08 Perumahan Mayang Pratama, Kota Bekasi Sriyono mempelopori gerakan memanfaatkan lahan yang terbatas.
Pengurus yang lain Nur Alimin dan Hermansyah mendukung penuh gerakan menanam sayur dan buah. Keduanya bahkan sudah mempraktekkan sisa ruang di atas selokan dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis sayuran dan buah.
Tanaman di pot dengan media tanah atau sekam setengah hidroponik karena belum seluruhnya menggunakan air sebagai media tanam.
Ketua TP PKK Sri Maryani mendapat dukungan warga untuk meluaskan Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Al Barokah yang bukan saja mengelola sampah, tetapi juga penghijauan lingkungan.
“Kita mulai budidaya lele skala kecil dibuat oleh warga setempat,” kata Sriyono sambil menambahkan melakukan inovasi pengemasan dan pemasaran.
Kuncinya kebersamaan, dimulai dulu sebagai percontohan, kalau sudah berhasil akan mudah mengajak warga yang lainnya.
Selain tanaman sayur dan buah, seksligus dirintis budidaya lele dan nila di kolam mini. Menggunakan ember yang dapat menampung sampai 100 bibit lele ukuran 5 centimeter.
Sesudah agak besar disortir untuk memisahkan yang besar dan kecil agar tidak menjadi kanibal. Lele sifatnya saling memangsa, apalagi kalau kekurangan pakan sehingga harus dipisahkan agar yang kecil tidak menjadi mangsa.
Untuk bibit dan pasarnya mudah, bibit tinggal memesan kepada petani pembibit. Berapapun jumlahnya masih dapat melayani untuk pembudidaya.
Pasar lanjutnya lebih mudah lagi. Kalau pasca panen banyak hasilnya pembibit siap menampung, pedagang juga bersedia memasarkan. Sedangkan untuk lingkungan sekitar juga masih membutuhkan untuk konsumsi sehari-hari. (D)