Jakarta, Koranpelita.com
Peresmian Monumen Panser Anoa oleh Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman menandai HUT ke-36 PT. Pindad Persero.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya, dalam rilisnya yang diterima Koranpelita.com, di Jakarta, Sabtu (6/4).
Lebih lanjut, Kadispenad, dalam rangkaian kegiatan HUT ke-36 PT. Pindad, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman mewakili Kasad meresmikan monumen Panser Anoa sebagai salah satu icon Kota Bandung, bahkan Indonesia.
“PT. Pindad merupakan bagian sejarah yang tak terpisahkan dari TNI AD, Kota Bandung bahkan perjuangan bangsa Indonesia,”tegas Candra.
Ditambahkannya, dari awal bernama Artillerie Constructie Winkel (ACW) di Surabaya pada tahun 1808, kemudian dipindahkan ke Bandung oleh Kolonial Belanda di tahun 1923. Selanjutnya diserahkan ke Indonesia dan dikelola Angkatan Darat mulai tahun 1950, dengan nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM).
“Hingga menjadi BUMN pada tahun 1983, menunjukkan peran Pindad yang sangat besar,” tambah Candra.
Oleh karena itu, menurut Kadispenad, Pindad bagi TNI AD sudah layaknya saudara kandung sendiri sehingga dalam beberapa kesempatan senantiasa bahu-membahu saling melengkapi dan mengembangkan segala potensi yang ada.
“Dari mulai Senjata Serbu (SS) dan Panser Anoa yang fenomenal ini, menjadikan TNI AD dan Pindad terkenal dan disegani di kancah militer internasional,”ujar Candra.
Demikian juga dengan peresmian Monumen Panser Anoa oleh Kasad selaku Komisaris Utama PT. Pindad merupakan wujud sinergitas antara TNI AD dengan perusahaan kebanggaan Indonesia ini.
Lebih lanjut Candra mengatakan, PT Pindad juga turut mendorong kemajuan di bidang riset dan pengembangan, serta industri pertahanan dalam negeri lainnya.
“Inilah salah satu keunggulan bangsa kita yang harus terus dibangun dan dikembangkan,”tegasnya.
Selain sebagai ikon sejarah Kota Bandung dan bangsa Indonesia, lanjut Candra, monumen Panser Anoa juga sebagai simbol kemajuan industri pertahanan Indonesia.
“Semoga monumen ini dapat terus mengingatkan kita akan sejarah dan peran Kota Bandung sebagai tempat lahirnya para pejuang bangsa, dengan berbagai jejak historis dan nilai perjuangannya yang abadi,”terangnya.
Pada rangkaian HUT Pindad ke-36, selain meresmikan monumen Panser Anoa, Wakasad bersama dengan ribuan keluarga besar PT. Pindad melaksanakan Fun Walk serta meresmikan tujuh fasilitas produksi amunisi Pindad.
“Selain monumen, Wakasad juga meresmikan tujuh fasilitas produksi munisi, yaitu Gedung Proses Assembling Munisi Kal. 5.56 mm, Pembuatan Komposisi Primer, Loading Primer, Tetrazen, Loading Assembling dan Packing GL-AGL, Explosion Chamber, serta Gedung Laboratorium Balistik GL-AGL,” pungkasnya.
Selain Menteri BUMN Rini M. Soemarno dan Direktur Utama Pindad Abraham Mose, turut hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial.(ay)