Jakarta, Koranpelita.com
Untuk mendukung keberlanjutan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah Pandemi Virus COVID-19., sejumlah fasilitas disiapkan Kementerian PUPR, di rest area tol.
Hal ini sesuai dengan pesan Presiden RI bahwa UMKM diberikan peluang berproduksi.
Terutama, di sektor pertanian, industri rumah tangga, warung-warung tradisional, dan sektor makanan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam memberikan peluang sektor UMKM untuk berproduksi melalui penyediaan fasilitas ruang usaha di Rest Area Jalan Tol, Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) serta Pembangunan/Rehabilitasi Pasar.
Penyediaan fasilitas UMKM pada rest area/tempat Istirahat dan pelayanan (TIP) dilaksanakan di sepanjang Jalan Tol di Pulau Jawa (46 Tipe A, 23 TIP Tipe B, dan 26 TIP Tipe C) dan Jalan Tol Trans Sumatera (31 TIP).
Termasuk upaya mengembangkan TIP yang terhubung dengan kegiatan ekonomi di sekitar jalan tol. Salah satu contoh di rest area KM 429 B ruas Semarang-Solo. Di lokasi ini ada 11 tenant merupakan UMK kuliner dengan brand dan produk lokal yang sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia.
Menteri Basuki mengatakan penyediaan ruang usaha pada TIP diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar.
Ini, lanjutnya, pendekatkan dunia usaha (UMKM) dengan konsumen untuk mempromosikan brand dan produk lokal, termasuk kuliner.
Penyediaan fasilitas UMKM juga diberikan melalui pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan sosial-ekonomi di kawasan PLBN. Seperti pembangunan kios/lapak pasar pada 7 PLBN yang telah dibangun.
Yakni PLBN Entikong, Aruk, Badau di Kalimantan Barat. Kemudian Motaain, Motamasin, dan Wini di Nusa Tenggara Timur serta Skouw di Papua.
Pada periode 2019-2020, pihaknya, mengalokasikan anggaran Rp117,5 miliar untuk melanjutkan pengembangan sarana dan prasarana penujang (Zona Sub Inti) PLBN Skouw.
Pembangunan area komersial dan pasar sebanyak 304 kios di atas lahan seluas 3.600 m2. Desain pasar terdiri dari kios basah, kios kering serta kios terbuka yang tidak memakai atap penutup berjumlah 50 kios. Saat ini seluruh progres fisik Zona Sub Inti mencapai 80,45%.
Dukungan UMKM lainnya adalah pembangunan pasar dan fasilitas Creative Hub sebagai sarana mempromosikan produk-produk UMKM kepada turis domestik maupun mancanegara di 5 KSPN.
Misalnya KSPN Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado–Likupang. Ruang promosi UMKM salah satunya berada di destinasi wisata Puncak Waringin di kawasan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kementerian PUPR, tahun anggaran ini, juga melakukan percepatan pembangunan 21 pasar yang tersebar di Indonesia, senilai Rp1,7 triliun.(oto)