Pancasila Falsafah Idiologi Kedamaian dan Kebahagian. Pancasila juga pandangan hidup bangsa Indonesia.
Jakarta, Koranpelita.com
Selain sebagai dasar negara, Pancasila adalah pandangan hidup rakyat Indonesia bahkan sebagai falsafah idiologi kedamaian dan kebahagiaan. Benarkah?
“Jadi idiologi-idioligi yang ada dalam pancasila itu memang adalah subtansi, ” ujar Andreas Sumual selaku Ketua Umum Kita Pancasila ketika berbincang dalam sebuah kesempatan kepada Koranpelita.com, belum lama ini di Jakarta.
Seperti diketahui Kalau kita memang bicara kelima sila itu. Waktu dia pergi keep Flores saya lihat di Ende Bung Karno, Ternyata pancasila itu memang lahir ditempat seperti ini. Tapi lahirnya dalam kondisi dimana bangsa kita lagi dalam kondisi maksimal penjajahnya.
Dikatakan Andreas pada tahun 1935 fandding father kita bahwa Bung Karno dibuang di Ende dan itu dalam keadaan susah. Bagamana kehidupannya itu dalam titik nadir.
“Didalam keputusasaan kekuatan itu muncul dia melihat bagaimana seharusnya dimana setiap orang harus bahagia dalam perbedaan, “terangnya.
Menurut Andreas dalam kehidupan masa lalu hingga saat ini, itu kebhinekaan itu seperti sebuah lukisan abstrak tetap satu. Bukan sesuatu yang berbeda. Tapi beradab.
“Didalam kehidupan masa lalu dan masa sekarang. Kebhinekaan itu seperti sebuah lukisan yang lebih abstrak.Meskipun terdiri dari berbagai suku dan bahasa adat istiadat. Tetapi itu Indonesia banyak tradisi, “imbuhnya.
Lebih lanjut Andreas mengatakan kenapa idiologi pancasila ini ada yang menggoyang Karena kita sendiri menjadikan pancasila sebagai pajangan bukan sebagai dasar hidup filisofi kita caranya orang Pancasila misalnya kita lihat orang tua yang butuh bantuan tentu akan dibantu. Buang sampah. Bertarung dalam politik dengan sehat, bertarung yang memang politikus yang cendekiawan.
“Dia memikirikan bagaimana bangsanya ini Maju dari pada bangsa lain. Bagaimana kehidupan sekaramg lebih baik kedepannya, “ungkapnya.
Pada dasarnya tambah Andreas masyarakt kita diracuni dengan hal hal yang tidak penting. Jadi kapan bangsa ini maju, harusnya kita lebih kuat dari pada negara adi daya. Semuanya Ada disini.
“Para politikus hanya memikirkan kepentinggannya pada kekuasaan maka tentu negara ini perang dan orang-orang baik jujur selalu akan dijegal. Dengan berbagai cara dan mencari kelemahannya. Bukan diisi kelebihanya tapi kelemahannya. Padahal itu kita bantu, “tegasnya.
Andreas menggambarkan kita orang orang pancasila harusnya bergotong royong yang punya pengertian dan toleransi. “Bukan kita mengiyakan kesalahan orang bukan tidak memberikan maaf. Itulah nilai nilai pancasila.
Yang memang reperensentasi dari nilai nilai ketuhanan, “imbuhnya.
Sementara itu Sekertaris Jenderal Kita Pancasila Sandra Charlotte mengatakan inilah gunanya kita pancasila memegang idiologi Pancasila harus benar-benar menjalankan itu semua.
“Bahwa kelima sila itu yang mempersatukan kita semua bangsa dan negara Indonesia ini menjadi bangsa yang bermartabat, moral, berketuhanan, berkeadilan dan penuh dengan permusyawaratan perwakilan. Bahwa pancasila itu gotong royong pada dasarnya sebagai pedoman kita. Itulah sifat bangsa Indonesia dari dulu, “tuturnya.
Menurut Sandra gotong royong memang segala sesuatunya dilakukan dengan musyawarah. Jangan ada hujatan , kebencian itulah gunanya pancasila.
“Kita bergerak dalam tutur kata tindakan perilaku kita, “tandasnya.(han)