Selat Makassar, Koranpelita.com
Sebanyak 115 Taruna Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) menjalani prosesi Mandi Kahatulistiwa saat KRI Makasar 590 yang ditumpanginya itu melintas titik koordinat 0 drajat Garis Khatulistiwa di perairan antara Kalimantan dan Sulawesi, (Selat Makasar) Minggu (22/3).
.
Ke-115 Taruna AAL Tingkat l Angkatan ke-68 ini, melaksanakan Mandi Khatulistiwa dalam perjalanannya dari Balikpapan menuju Palu dalam Latihan Praktek Layar Pra Jalasesya 2020 di atas gladak KRI Makasar-590.
Menurut Komandan KRI Makasar 590, Letkol Laut (P) Hariono, setiap taruna maupun anggota TNI AL diwajibkan untuk melaksanakan Mandi Khatulistiwa.
.
“Yang jelas ritual itu boleh dilakukan oleh taruna atau anggota TNl AL lainnya saat kapal melintas di titik nol koordinat Khatulistiwa,” ucapnya.
Dikatakan Hariono, ritual Mandi Khatulistiwa itu sudah dilakukan oleh TNI AL sejak KRI Dewa Ruci ada di Indonesia pada tahun 1953.
Mandi Khatulistiwa hanya dilakukan satu kali dan setiap anggota yang melakoni ritual mandi khatulistiwa, akan mendapatkan sertifikat resmi dari TNI AL.
Bahkan kata Hariono, Mandi Khatulistiwa ini, sudah menjadi tradisi pelaut dunia ketika melewati Garis Katulistiwa dan wajib diikuti seluruh awak kapal yang belum melakukan tradisi itu.
Sementara itu Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Prajalasesya 2020, Mayor Laut (P) Yahya Junarko, S.T. mengatakan bahwa selain ritual sakral Mandi Khatulistiwa yang dijalani 115 Taruna AAL Angkatan ke-68 dalam rute pelayaran Balikpapan-Palu ini, sebelumnya mereka juga mendapatkan berbagai materi dan praktek aktifitas sebagai awak kapal perang.
.
Kegiatan tersebut antara lain olahraga pagi dan sore, latihan PBB, pelajaran pengenalan peran di KRI, pelajaran pengenalan kesenjataan KRI, pelajaran tentang permesinan, pelajaran penyelamatan kapal dan melaksanakan peran-peran di kapal perang.(ay)