DERITA BARU KARYAWAN PT. INDOSAT Tbk…. !!!

Oleh H.M.ISMAIL, SH, MH.
Ketua Umum TIM PEPATI (Tim Penyelamat dan Pembela Aset Telekomunikasi Indonesia)

Astagfirullah aladziem !….. Benar saja, prediksi akan terjadi “arogansi managerial” di tubuh PT. Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo kini terjadi. Wabah PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) tengah menyerang sebagian karyawan perusahaan Industri Telekomunikasi yang sudah pindah juragan dari PT. Temasek Singapura ke Quwait Telekomucation itu. 677 karyawan yang berada di Indonesia tanpa kesepakatan harus menerima PHK dari Indosat. Saat bertemu Tim Pepati ada segudang uneg uneg disampaikan oleh mereka yang kena PHK.

TIM PEPATI (Tim Penyelamat dan Pembela Asset Telekomunikasi Indonesia) jauh sebelumnya di awal lepasnya PT. Indosat ke PT Temasek Singapura beberapa kali protes keras kepada sang penjual PT. Indosat rezim Megawati Sukarno Putri. Bahkan pada pertengagan 2007 TIM PEPATI bersama sama lebih dari selusin tokoh tokoh bangsa melakukan Gerakan “KEMBALIKAN INDOSAT PADAKU” namun sayang tidak menggoyahkan semangat Rezim Megawati untuk terus menjual aset bangsa. Padahal melepas Indosat sama saja melepas Kedaulatan Telekomunikasi Indonesia ke negara lain.

Tercatat saat itu tokoh tokoh bangsa yang ikut aktif sebagai deklarator Tim Pepati antara lain : YM. Habib Fauzi Al Habsyi (Pimpinan Majelis Dzikir Rhuha Al Habsyi Indonesia), Prof.DR. H.Amin Rais (Tokoh Reformasi), Prof DR.Hj.Tutty Alawyah AS (Ketum Badan Kontak Majelis Taklim Indonesia), DR Nathan Setiabudhi (Ketua Persatuan Gereja Indonesia), Drs. H.Ahmad Bagdja MA (Ketua PB Nahdhatul Ulama), Lieus Sungkharisma (Tokoh Generasi Muda Budhis Indonesia), KH M Khathat (Ketua Persatuan Umat Islam Indonesia), Ir. H.Syahrul Akhyar, Abi Wulantono, Ferdy dan Agus Siswanto (Pejuang pejuang Sekar PT Telkom).

Protes keras dari masyarakat luas bersama tokoh tokoh bangsa saat itu tidak di dengar rezim Megawati. Yang lebih geleng kepala tidak satupun surat TIM PEPATI dibalas oleh Serikat Pekerja PT Indosat. Mereka waktu itu tengah terlena di nina bobokan oleh juragan barunya.

Arogansi managerial saat banyak lapisan masyarakat Indonesia menolak dijualnya Perusahaan Industri Telekomunikasi PT. Indosat Tbk ke China Temasek Singapura adalah sama perlakuannya dalam proses PHK 677 orang karyawan saat ini. Mereka semena mena dan merasa superior. Lantaran dilindungi oleh banyak pejabat pejabat Negara yang tidak amanah dan tipis rasa nasionalismenya. Serikat Pekerja Indosat yang sudah ompong kehandalannya tambah tetlihat kehilangan kewibawaannya saat harus terpaksa menerima keputusan PHK dari managemen.

Dasar hukum pembelaan Serikat Pekerja Indosat yang mengedepankan UU Ketenagakerjaan RI No.13 thn 2013 tidak menyurutkan keputusan PHK dari managemen. Begitu juga saat Serikat Pekerja menyodorkan Pasal 46 butir C3a Perjanjian Kerja Bersama PT Indosat Tbk dengan SP Indosat juga tidak digubris. Alhasil 677 karyawan yang menyedot keuntungan dan kelak akan menenggelamkan perusahaan itu harus segera angkat kaki.

Kitapun harus mengerti bahwa produk produk Indosat di persaingan Industri Telekomunikasi di Indonesia ahir ahir ini kurang diminati. Hal itu membuat keuntungan perusahaan semakin melorot. Sebagai perusahaan yang kini masuk dalam kategori investasi asing tentunya tidak lagi memiliki kewajiban nasional untuk menjaga stabilitas ekonomi karyawannya. Dengan demikian PHK ditubuh PT Indosat Tbk bukan sekedar derita baru karyawan PT Indosat tetapi lebih dari itu akan menambah pilu syair nyanyian sedih perekomian Indonesia. Lantas perusahaan BUMN mana lagi yang dipilih rezim untuk dijual agar harmoni nyanyian pilu perekonomian Indonesia saat ini lebih serasi menuju kehancuran ??????. Karena kejadian seperti ini berkali kali memberikan pengertian pada kita bahwa Menjual Aset Negara Selalu Menambah Derita Rakyat. Kita tunggu derita apa lagi yang akan kau berikan pada kami ….????
Salam….
MERDEKA !!!.

About redaksi

Check Also

Inovasi Ketahanan Pangan Kota Semarang Kembali Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Semarang,KORANPELITA com – Inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di bidang ketahanan pangan kembali mendapatkan apresiasi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca