Jakarta,koranpelita.com
Dari hasil survei Program for Intenasional Student Assessment (PISA) terbaru Indonesia menempati peringkat 10 terbawah dalam hal kualitas pendidikan kategori kemampuan membaca, metematika dan sains.
Hal ini mendapat tanggapan dari kalangan akademisi. “Tidak terlalu memusingkan mengenai peringkat karena setiap perguruan tinggi di Indonesia punya visi misi sendiri dan punya tridarma ini yang akan kita capai dan menuju kesana sesuai dengan kontek masyarkat dan negara Indonesia.
Prof Sumaryoto selaku Rektor Unindra kepada KORANPELITA., COM di Jakarta, Jumat (13/03/2020)
Menurut Sumaryoto Unindra dalam 2029 akan menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam bidang pembelajaran. “Ini yang akan kita kejar.terkait peringkat tidak ada masalah buat Unindra karena masih 15 tahun. Kecuali usia perguruan tinggi tersebut dalam posisi kemapanan yang puluhan tahun bahkan ratusan tahun. ,”tuturnya.
Sumaryoto mengatakan selama ini perguruan tinggi ada kontrak dengan eldikti tahun depan apa targetnya dan hasilnya akan dilaporkan lalu dievaluasi apa kendala dan kekurangannya. “Unindra kosinten dengan aturan dan apa yang ditentukan pemerintah,” imbuhnya.
Ada hal yang menarik untuk diperhatikan ketimbang hasil survei yakni tenaga kependidikan karena dalam proses belajar mengajar tambahnya, guru adalah figur yang sentral terutama pada tingkat sekolah dasar peranannya 90 persen berbeda dengan di perguruan tinggi dosen hanya sebagai fasilitator.
“Mahasiswa dituntut untuk berperan aktif dan berkontribusi dalam pendidikan,”imbuhnya.
Dikatakannya dalam hal kesejahteran guru di Indonesia masih sangat timpang antara pusat dan daerah khususnya di DKI Jakarta memang aturannya APBD.
” Pemerintah Pusat harus memikirkan lebih serius dan menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan para guru yang lebih manusiawi dan berkeadilan,” tandasnya.(han)
www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia