Bandung, Koranpelita.com
Madrasah Kader Nahdlotul Ulama (MKNU) menjadi prasyarat bagi calon.pemimpin NU di berbagai tingkatan. PBNU, PWNU, PCNU dan badan Otonom seperti Muslimat NU sampai tingkat bawah.
“Memantapkan firkah, harokah dan amaliah Nahdlatul Ulama. Memperkuat pemahaman ahli sunnah waljamaah (Aswaja),” kata KH Abdul Manan salah seorang pimpinan PBNU di Bandung, Rabu 11 Maret 2020.
Demikusn pentingnya MKNU untuk mengokohkan Aswaja di lingkungan menanamkan kecintaan Aswaja, sekaligus menepis radikalisme.
Abdul Manan menambahkan dalam MKNU, ada aturan dan program yang sangat diharuskan dalam organisasi agar tidak goyah dengan aturan itu sunnatullah.
Pemateri MKNU langsung disampaikan
dari PBNU. Sedangkan peserta meliputi 27 kota dan kabupaten Semarang Jawa Barat.
Adapun tujuan diselenggarakannya MKNU untuk menambah wawasan ke NU an yang lebih mendalam.
MKNU yang berlangsung hingga 13 Maret 2020 hadir di hari kedua pengurus Pucuk Pimpinanan Muslimat NU yang diwakili Ketua Periodik Organisasi dan Pendidikan se Nusantara Dr Hj. Yaniah Wardani, MA.
“Kenapa harus ada kaderisasi, MKNU yang harus dilakukan dari tingkat PP, PW, PC PAC, sampai tingkat ranting,” katanya.
Menurutnya kaderisasi harus terjadi terus dan penting, bahwa manusia itu diciptakan Allah dalam keadaan dhoif, kenapa lemah, karna manusia itu sangat membutuhkan orang lain lebih. (Siti Maryam)