Depok, Koranpelita.com
Bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini dapat memajukan perekonomian bangsa bila dibarengi dengan peran aktif generasi muda dalam Pemilu 2019. Peran aktif generasi muda berarti menjaga demokrasi Indonesia.
Demikian benang merah diskusi publik yang digelar Yayasan Ahimsa Indonesia dengan thema “Partisipasi Aktif Pemilih Milenial dalam Pemilu Damai 2019” di Depok, Senin (25/3). Hadir menjadi pembicara ; Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Ketua KPU Depok Nana Shobarna, Direktur Centre for Election and Political Party Universitas Indonesia Reni Suwarso dan Direktur Analytics Alexandria Strategy Edgert Gani Suryahudaya.
Nana Shobarna mengajak generasi milenial agar berperan aktif dalam Pemilu 2019. Pilihlah calon Presiden dan wakil rakyat yang punya rekam jejaknya baik. Jangan percaya berita bohong agar tidak terkecoh. “Datanglah ke TPS untuk mencoblos berdasarkan hati nurani. Mencoblos berarti turut menjaga demokrasi,”katanya.
Sementara Reni Suwarso mengingatkan kepada generasi muda sebaiknya ketika melihat berita sebaiknya dikonfirmasi dulu kepada yang berkompeten. Selain itu Reni juga mengingatkan agar semua pihak aktif untuk datang ke TPS. “Mencoblos itu adalah kewajiban warga negara,” ujar Reni.
Menteri Hanif dalam paparan diskusi mengatakan anak-anak muda harus bersyukur sebagai pemilih dalam Pemilu 2019 dan jangan golput. Apalagi ujar Menteri, bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini menjadi berkah dan tantangan. “Satu dari tiga penduduk Indonesia adalah anak-anak muda. Jadi masa depan Indonesia ada pada pundak-pundak kalian semua,”kata Hanif.
Edbert Gani menjelaskan anak-anak muda harus menunjukkan peran serta dalam pembangunan, salah satunya dengan tidak golput. “Pemilih milenial bukan pemilih pemula. Mereka sudah merasakan dan mengevaluasi pemilu sebelumnya. Mereka pemilih rasional bukan pemilih baru,”katanya.
Edbert juga menambahkan Indonesia memiliki bonus demografi harus bermanfaat seperti halnya negara-negara maju berhasil memanfaatkan bonus demografi untuk kemajuan ekonomi.
70 mahasiswa dan pemuda dari berbagai kampus dan organisasi kepemudaan turut hadir dalam diskusi tersebut. (zis)