Bekasi, koranpelita.com – Ironis, Tio Sufrastyo (11) lumpuh dari umur 2 tahun butuh uluran tangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi.
Warga yang bermukim di Kp Cangkring RT010/003 Desa Jayalaksana, Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi anak dari Asnawi mengaku membutuhkan adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
“Anak saya sejak usia dua tahun tidak bisa jalan. Tangannya nggak ada tenaganya, kaki juga nggak ada tenaganya, total aja nggak bisa bergerak dan untuk mandi juga selalu diangkat,” kata Asnawi saat ditemui di RSUD Cibitung Kabupaten Bekasi, Kamis (27/2/2020).
Menurut dia, sejak istrinya meninggal tahun 2014, dia mengurus Tio sendirian baik untuk hidup sehari-hari. Dia mengaku berjibaku sendiri, kalau ada yang menyuruh kerja di sawah juga dilakoni. Kadang ada juga warga yang suka memberikan rejekinya untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Dan baru saat ini dilakukan pengobatan, karena bantuan dari warga yang prihatin keadaaannya.
Asnawi tidak pernah membawa anaknya berobat dikarenakan situasi ekonomi. “Sejak anak saya lumpuh sama sekali memang tidak pernah saya bawa berobat, karena saya tidak mampu secara keuangan. Untuk hidup sehari-hari juga susah, adapun kursi roda yang dipakai Tio, itu pemberian orang,” ungkap Asnawi.
Rumah tempat tinggal Asnawi bersama putranya Tio
Sembari meneteskan air mata Asnawi mengatakan baru kali ini dia mendapat perhatian dan bantuan dari warga, mereka yang bantu semuanya. “Saya sangat mengucapkan trimakasih banyak untuk kepedulian dan bantuannya. Untuk hari ini juga bisa sampai berobat ke RSUD ini karena bantuan Wahyudin dan Saputra dan yang lainya mulai dari Puskesmas hingga sampai ke sini, sekali lagi terimakasih untuk bantuannya. Harapan saya anak saya bisa berjalan normal,” harapnya.
Ditempat terpisah, Wahyudin yang mendampingi dari mulai Puskesmas hingga ke rumah sakit menuturkan, sejak keluarga Asnawi tinggal di Kp Cangkring RT 0010/003 Desa Jayalaksa Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi, kondisinya sangat memprihatinkan dan butuh uluran tangan.
“Saya dan Saputra mendampingi mulai berobat ke Puskesmas Cabang Bungin. Namun dokter yang bertugas memberikan surat rujukan untuk dibawah ke RSUD. Tadi kita sempat minta bantuan ke Kepala Desa Jayalaksa untuk pinjam mobilnya buat antar ke rumah sakit, tapi mobilnya rusak. Jadinya kita sewa dan kepala desa memberikan bantuan sebesar dua ratus ribu rupiah dan Saputra yang menerima,” ungkapnya.
Wahyudin yang berprofesi sebagai guru honorer ini menambahkan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap sesama. “Sebagai bentuk kepedulian sesama, apalagi kita tetangga tentu keluarga ini, apa yang bisa kita bantu yah kita bantu. Harapan saya semoga ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap masyarakatnya yang tidak mampu,” tuturnya.
Ditempat yang sama Saputra juga mengungkapkan keprihatinanya. “Harapan saya sama, karena kondisinya membutuhkan bantuan kiranya ada bantuan dan perhatian dari Pemda agar si anak bisa kembali berjalan dan kembali normal,” katanya.
Menanggapi jaminan di RSUD, Saputra menjelaskan, sudah disampaikan ke pihak RS bahwa si anak belum terdaftar di BPJS Kesehatan. “Dengan keadaan ekonomi keluarganya pihak RS sudah buat surat piutang dan meminta KTP bapak pasien,”terangnya. (ane)