Sorong,Koranpelita.com
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat lakukan monitoring proses sertifikasi karantina pertanian di Pelabuhan Sorong menyampaikan optimismenya peningkatan kinerja ekspor produk pertanian asal Provinsi Papua Barat.
Walaupun saat ini, eksportasi belum dapat dilakukan secara langsung, namun hasil pertanian asal Sorong dan Manokwari ini telah dikirimkan melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya.
“Kita menjadi saksi atas berlimpahnya kekayaan sumber daya alam hayati. Kita jaga agar tetap dapat bermanfaat bagi bahan pangan dan juga mampu berdaya saing di pasar global,” kata pria yang biasa disapa SYL ini di Pelabuhan Laut Sorong, Rabu (26/2/2020).
Mentan SYL bersama dengan Gubernur Provinsi Papua Barat melepas pengiriman buah merah dan palm kernel dengan total 162 ton dengan nilai Rp. 496 juta masing-masing ke Cekoslovakia dan Surabaya.
Pada saat yang sama, SYL mengajak seluruh pemangku kepentingan, eksportir dan masyarakat Papua Barat untuk membangun optimisme pemanfaatan dan peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian potensial di ujung negeri bagian timur tersebut.
“Diseluruh Indonesia, kami menyampaikan ajakan yang sama, bahwa potensi pertanian di Papua Barat sangat besar dan spesifik, kita harus manfaatkan itu,” ajak SYL.
Berbagai upaya Kementerian Pertanian untuk mendorong tercapainya GRATIEKS dengan meingkatkan ekspor dan investasi diantaranya dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) baik bagi petani maupun eksportir, berbagai bantuan alsintan, pendampingan ekspor dan percepatan layanan perkarantinaan melalui program inline inspection.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang turut hadir dan mendampingi kunjungan kerja Mentan di Papua Barat memberikan data sertifikasi produk pertanian di unit kerjanya masing-masing Sorong dan Manokwari.
Sejumlah ragam komoditas pertanian masing-masing adalah PKE, CPO, pala, bunga pala, sagu, buah merah dan sarang semut berhasil dibukukan di tahun 2019. Dengan tujuan pengiriman ke Jakarta dan Surabaya sebanyak total volume 32.552,2 ton dengan nilai Rp. 936,6 miliar.
Jamil juga menambahkan, tujuan negara ekspor di tahun 2019 dengan jumlah pengiriman dalam skala kecil atau sample adalah Jepang, Korea Selatan dan Malaysia. Alhamdulilah, di awal tahun ini bertambah 1 negara tujuan ekspor lagi yakni Cekoslovakia untuk buah merah, ujarnya.
Saat memberikan sertifikat karantina berupa phytosanitary certificate yang merupakan jaminan kesehatan bagi komoditas yang akan diekspor, Mentan SYL menegaskan bahwa ia berharap eksportir tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan sudah diolah menjadi produk setengah jadi bahkan barang siap pakai atau konsumsi. Hal tersebut dilakukan agar margin keuntungan yang didapatkan petani lebih optimal.
Menurut SYL, ia sangat senang dapat berkunjung ke Provinsi Papua Barat untuk melihat potensi pertanian yang membentang di ujung timur NKRI tersebut. Ia berjanji pihaknya akan mengupayakan peningkatan produksi, investasi dan ekspor pertanian disana untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern, “Kalau pertaniannya maju, insya Alloh masyarakatnya akan sejahtera, ayo kita lari jangan lagi hanya berjalan,” jelasnya. (Vin)