Jakarta,koranpelita.com
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menyebut NEM,IPK dan Ranking tidak berpengaruh dan tidak relevan pada kesuksesan hidup seseorang.
“NEM dan IPK adalah suatu pencapaian hasil belajar, kalau di perguruan tinggi ada IPK, disekolah ada nilai rapor atau ebtanas murni (NEM).Artinya proses pendidikan harus ada evaluasi sehingga itulah indikator dari hasil evaluasi.Kalau dikaitkan tidak penting nanti dengan apa mengukurnya,”ujar Prof Sumaryoto selaku Rektor Unindra kepada KORANPELITA, belum lama ini di Jakarta.
Dikatakan Prof Sumaryoto bahwa NEM, IPK apa ada kaitannya dengan kompetensi itu adalah masalah lain justru jangan sampai digeneralisir bahwa NEM itu tidak penting.
Memang yang lebih tepat ditingkat sekolah dasar dan menengah tidak ada ujian yang ada NEM sedangkan di tingkat perguruan tinggi ada ujian hasilnya IPK (indeks Prestasi Komulatif).
“Jangan di anggap NEM dan IPK tidak penting justru dengan adanya NEM untuk mapping/pemetaan kemampuan ditingkat sekolah sudah merata belum, dimana yang kurang,”urainya.
Menurut Prof Sumaryoto dalam sistem pendidikan harus ada evaluasi karena dalam pembelajaran dikenal taksonomi (mengetahui, paham, aplikasi, menganalisa dan mengevaluasi).
“Jadi IPK masih diperlukan untuk menjadi acuan keberhasilan mahasiswa dalam mengusai bidang study,”tandasnya.(han)