Kota Cirebon,KoranPelita.Com
Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon Jawa Barat berkomitmen mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk go internasional atau bisa menembus pasar ekspor.
Hal itu ditegaskan Wali Kota Cirebon Drs. H. Nashrudin Azis SH usai menerima kunjungan kerja perwakilan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negri (Kemenlu) RI, Selasa (18/02/2020) dengan agenda Sinergi Dan Outreach Diplomasi Ekonomi Dengan Stakeholders Daerah Kota Cirebon.
.“Kami menangkap peluang dari Kemenlu RI yang siap memfasilitasi pelaku UMKM untuk ekspor,” katanya.
Azis mengatakan kedatangan perwakilan Kemenlu RI ke Kota Cirebon yaitu memberitahukan adanya peluang ekspor yang bisa diambil oleh kalangan pengusaha dengan bersinergi bersama Pemda Kota Cirebon. “Bahkan ada beberapa event di luar negeri yang menyediakan stand gratis untuk pelaku UMKM yang difasilitasi Kemenlu RI,” katanya.
Terkait pendanaan kata Azis akan dicarikan solusi pendanaan yang berasal dari CSR atau partisipasi kalangan swasta, sebab untuk sumber dana tidak mungkin bisa ditutup dengan dana dari APBD-Perubahan. “Info ini kami baru tahu sekarang, jadi belum bisa masuk penganggaran, maka akan dicarikan solusi lain,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Kementrian Luar Negeri RI, Rossy Verona menuturkan ada banyak peluang di luar negeri yang bisa ditangkap oleh pelaku usaha di Indonesia, sebab untuk Kawasan Asia Pasifik dan Afrika terdapat 114 negara yang bisa dijadikan tujuan ekspor. “Kami telah mendatangi sejumlah daerah seperti Aceh, Riau, Dumai dan Rembang terkait peluang ini,” tuturnya.
Rossy meminta Pemda dapat berkolaborasi dengan Kemenlu RI untuk mendorong pelaku UMKM go internasional dengan cara melakukan pembinaan dan pemantauan terkait kemasan dan kualitas produk. “Kami mencarikan peluang di luar negeri, dan harapannya Pemda menyiapkan UMKM unggulan yang produknya siap diekspor,” ujarnya.
Rossy menambahkan selain memberitahukan adanya peluang ekspor, Kemenlu RI juga terus menjaring berbagai permasalahan yang dihadapi pengusaha yang memiliki orientasi ekspor. “Program kolaborasi yang telah berjalan salah satunya dengan Blitar dan Surabaya, dan kami ingin hal itu juga berjalan dengan Kota Cirebon,” tambahnya.(Mahmud).