Jakarta, Koranpelita.com
Asisten Pengamanan (Aspam) Kasau Marsda TNI Tamsil Malik, S.E., menegaskan seiring perkembangan teknologi dirgantara, drone/pesawat tanpa awak telah menjadi ancaman yang signifikan dan massive.
Menurutnya, saat ini drone terbukti juga sudah digunakan untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran-sasaran terpilih dan bernilai strategis.
“Semua negara di dunia telah mengembangkan dan memanfaatkan teknologi drone untuk kepentingan militernya. Untuk itu, TNI AU perlu meningkatkan kemampuan mengantisipasi dan menghadapi segala bentuk ancaman,” kata Aspam Kasau dalam amanatnya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Intelijen TNI AU 2020, di Mabesau Cilangkap, Jakarta, Senin (10/2).
Aspam Kasau menjelaskan, pemanfaatan teknologi kedirgantaraan untuk kepentingan militer, TNI AU perlu mewaspadai munculnya berbagai bentuk ancaman udara modern yang memiliki daya jangkau, kecepatan, dan daya hancur tinggi yang sewaktu-waktu dapat mengancam keamanan dan keselamatan bangsa dan negara.
Aspam Kasau berharap, Rakor intel TNI AU dapat meningkatkan kemampuan SDM personel intelijen TNI AU untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang perkembangan ancaman udara, sistem pertahanan udara nasional, dan strategi intelijen TNI AU.
Rakor Intel tahun 2020, yang mengangkat tema, “Mewujudkan Intelijen TNI AU yang Profesional, Militan, dan Inovatif Guna Mendukung Pelaksanaan Tugas TNI Angkatan Udara, dilaksanakan satu hari dan diikuti 149 peserta, terdiri dari perwira supervisi Spamau, yaitu Dispamsanau, Dispenau, Dissurpotrudau, serta Kotama, Lanud, dan Korpaskhas.
Hadir pada acara tersebut, Aspotdirga Kasau, para Kadis, pejabat Intelijen Bais TNI, dan pejabat Spamau.(ay)