Jakarta,Koranpelita.con
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) membuat sejumlah gebrakan di awal tahun 2020. Gebrakan tersebut dilakukan agar bisa bersaing di pasar internasional.
“PANDI sudah menyiapkan strategi untuk menyebarkan volume pengguna .id di seluruh dunia,” ujat Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo di Jakarta,kemarin.
Yudho mengatakan, langkah awal yang dilakukan agar semakin kokoh bersaing di pasar internasional dengan melakukan rebranding pada logo, tagline, dan maskot.
“Pada logo baru terdapat tiga kombinasi warna. Merah melambaikan keberanian, biru artinya trusted dan kredibel, serta hijau yang melambangkan teknologi,” kata Yudho.
Kemudian pada tagline, kata Yudho, awalnya ‘my identity’ diubah menjadi ‘Expressing Your Freedom.’ Menurut Yudho, kata Freedom tersebut dapat diganti menjadi apa pun sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Guna dapat bersaing secara sistem dan teknologi, mulai 2020 PANDI sudah menggunakan sistem registri mandiri, di mana semua sistem yang dijalankan adalah asli buatan Indonesia. “Masyarakat harus bangga karena tidak semua registri bisa merdeka dari hal ini, bahkan beberapa negara di dunia pun masih banyak yang menggunakan pihak ketiga untuk menjalankan sistem registri,” ujarnya.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan sistem dan keamanan, PANDI melakukan penempatan server registri di data center yang lebih andal. Langkah itu dilakukan guna mendukung terciptanya sistem dapat berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan sistem, sehingga registran (pengguna) merasa aman.
PANDI juga mengawali 2020 dengan meluncurkan PANDI INSTITUTE yang merupakan layanan edukasi kepada masyarakat dan mitra industri yang bersinergi dengan pemerintah di dalam pelaksanaannya. PANDI INSTITUTE, kata Yudho, yang dikelola PANDI nantinya dikembangkan dengan basis profesionalisme dan kompetensi.
Untuk diketahui, PANDI mencatat adanya peningkatan pertumbuhan jumlah domain .id sebanyak 27.5 persen. Dengan total domain sebanyak 340.543. Tahun depan, PANDI menargetkan adanya pertumbuhan jumlah domain aktif sebanyak 472.569.
Berdasarkan data PANDI, per April 2019, pengguna domain .id mencapai 111.059 nama. Jumlah itu menyalip jumlah pengguna domain co.id yang tercatat 110.111. Padahal pada bulan sebelumnya (Maret), jumlah nama domain .id masih tertinggal dibandingkan co.id. “Sejarah mencatat domain co.id hadir lebih dulu bahkan sebelum PANDI berdiri pada 2007. Sedangkan .id baru lahir pada 2014,” jelasnya.
Domain .id juga populer karena sangat cocok untuk pengguna baik di dalam negeri maupun luar negeri. Baik untuk kebutuhan personal, perusahaan, organisasi, dan lain-lain. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya. “Domain .id bisa dibilang seksi karena merepresentasikan Indonesia, tapi juga bisa merepresentasikan ide, identitas, dan international domain,” tambah Yudho.
Selain mengelola domain .id dan co.id, PANDI juga mengelola domain go.id, ac.id, net.id, sch.id, biz.id, desa.id, my.id, net.id, or.id, mil.id, web.id, dan ponpes.id. (frd)